Logo Sulselsatu

BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Hanya 1,9 Persen

Asrul
Asrul

Kamis, 18 Juni 2020 20:44

istimewa
istimewa

JAKARTABank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya 1,9 persen. Jumlah ini berubah dari target sebelumnya 2,3 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 kemungkinan akan lebih rendah dari kuartal I 2020 yang di level 2,97 persen.

Hal ini terjadi karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan ketat pada periode tersebut sehingga menurunkan aktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca Juga : Bank Indonesia Panen Raya Padi Seluas 226,42 Ha di Kabupaten Gowa

Bahkan, penurunan itu sudah tercermin dari melambatnya realisasi penjualan ritel di masyarakat. Begitu pula dengan pendapatan masyarakat, khususnya yang berada di golongan bawah.

“Pertumbuhan akan menurun cukup dalam pada kuartal II, kemudian baru meningkat pada kuartal III dan IV,” ujar Perry saat konferensi pers virtual, Kamis (18/9/2020).

Sayangnya, Perry enggan merinci berapa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV 2020. Menurut Perry, ekonomi nasional akan berangsur pulih pada kuartal II dan IV 2020 karena pemerintah mulai melakukan masa transisi PSBB menuju tatanan hidup baru (new normal) mulai bulan ini.

Baca Juga : Pesyar Sulsel 2024 Langkah Bank Indonesia Dorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Daerah

Pemerintah pun sudah membuka lagi aktivitas bagi sembilan sektor yang sebelumnya bergerak terbatas selama masa PSBB. Hal ini kata Perry, diharapkan mampu memulihkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat, sehingga memberi dampak pada laju pertumbuhan di paruh kedua tahun ini.

“Tapi sesuai kebijakan presiden, new normal ini bukan berarti kembali ke kebiasaan lama, tapi bagaimana bisa bertahap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19, yaitu produktif dan aman,” katanya.

Selanjutnya, ia mengatakan pemulihan ekonomi pada kuartal III dan IV 2020 juga akan berasal dari tetap besarnya aliran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada masyarakat miskin. Begitu pula dengan insentif untuk dunia usaha dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga : Gebyar Literasi Ramadan 2024 Langkah BI Sulsel Dorong Minat Baca dan Tulis Masyarakat

Tak ketinggalan, BI juga akan tetap memberikan stimulus moneter. Dari sektor riil, Perry memandang kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa program restrukturisasi kredit akan mulai terasa dampaknya.

“Perkiraannya tahun depan, pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5 persen sampai 6 persen dengan berbagai pertimbangan tadi,” pungkasnya.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif29 Maret 2024 08:55
Asmo Sulsel Resmi Perkenalkan Honda EM1 e: dan Honda EM1 e: Plus ke Masyarakat Makassar
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon secara resmi meng...
Video28 Maret 2024 23:58
VIDEO: Banjir di Sejumlah Titik di Kota Palopo
SULSELSATU.com – Situasi banjir di beberapa titik di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2024). Dalam video tampak sejumlah ruas jalan te...
OPD28 Maret 2024 23:38
Berkah Ramadan, Tenaga Kontrak Dinkes Makassar Bagi-bagi Takjil Buka Puasa untuk Pengendara
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan Kota Makassar (Laskar Pelangi) membagikan takjil berbuka puasa kepada pengguna jalan y...
Bisnis28 Maret 2024 23:05
Showroom Kalla Kars Tetap Buka di Hari Libur Nasional
Showroom dan bengkel resmi Kalla Kars tetap buka di hari libur nasional yang jatuh pada 29 Maret 2024 besok....