SULSELSATU.com,MAKASSAR – Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir mengakui, pihaknya kesulitan mengatasi anak jalanan dan pengemis.
Untuk itu, Dinsos berencana membangun Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) untuk menyelesaikan semua masalah anjal dan gepeng.
“Jawabannya di Liposos. Kita tangkap orang gila di kantor ji di simpan 2-3 hari. nanti lepas ada lagi di jalan,” kata Mukhtar.
Baca Juga : Dinsos Minta Dinkes Terlibat Penanganan ODGJ, Ini Kata Kadinkes
Ia mengatakan, pembinaan selama ini tidak cukup untuk mengatasi gepeng dan anjal. Pasalnya, tidak ada tempat penampungan untuk mereka.
“Bagaimana kita bisa menyiapkan tempat meletakkan dia sebagai orang yang dimanusiakan yang kemudian dibina, diarahkan dan dimanusiakan kembali,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, hanya ada rumah singgah yang dipakai sebagai tempat penampungan. Itupun dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Padahal, ada 26 perkara hidup yang mesti ditangani dan diakomodir.
Baca Juga : Selama Januari-Juni 2024, Dinsos Makassar Rehabilitasi 84 ODGJ
“Jadi hal yang kami lakukan, bermitra terhadap NGO yang berminat terkait dengan persoalan ini. Sebenarnya Dinsos melakonkan 26 perkara hidup, termasuk anjal, anak yang bermasalah hukum, anak korban Napza, anak kekerasan ortu atau lingkungan,” jelasnya.
Terkait Liposos, pengusulan perencanaan telah diusulkan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selanjutnya, ia pun berharap segera mendapat persetujuan. Kemudian bisa dibangun pada 2021.
“Sudah mengusulkan, butuh perubahan ini perencanaannya, mudah-mudahan ditanggapi. Saya masukkan di Bappeda. Saya bilang, anggarkan dulu perencanaannya, kan kalau bangunan fisik itu tidak bisa pi, tahun 2021 baru fiisknya,” pungkasnya.
Baca Juga : PBI BPJS Kesehatan di Makassar Alami Penurunan
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar