SULSELSATU.com, Pnom Penh – APOPO, organisasi yang melatih tikus bernama Magawa untuk mendeteksi ranjau darat di Kamboja, mengumumkan bahwa ia akan pensiun pada akhir Juni 2021 ini. Selama lima tahun karirnya, Magawa mendeteksi 38 item persenjataan yang tidak meledak dan 71 ranjau darat. Hewan pengerat yang lahir pada tahun 2013 ini dilatih selama tiga tahun untuk mengendus ranjau.
“Dengan perasaan campur aduk, kami mengumumkan bahwa peraih medali emas PDSA Magawa akan pensiun bulan ini,” cuit APPO tentang tikus berkantung raksasa Afrika itu. “Meskipun masih dalam kondisi kesehatan yang baik, dia telah mencapai usia pensiun dan jelas mulai melambat,” tulis pernyataan APPO selanjutnya.
Selama lima tahun karirnya yang termasyhur, Magawa, telah secara langsung menyelamatkan nyawa pria, wanita dan anak-anak yang terkena dampak ranjau darat tersembunyi dan sisa-sisa perang mematikan lainnya. Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi orang-orang Kamboja.
Baca Juga : VIDEO: Warga di Bone Temukan Bom Peninggalan Perang Dunia II
Pada bulan September, PDSA (sebelumnya dikenal sebagai Apotik Rakyat untuk Hewan Sakit) memberikan penghargaan medali emas kepada Magawa. Menjadikan hewan tersebut sebagai tikus pertama yang mendapatkan penghargaan badan amal Inggris yang diperuntukkan bagi hewan-hewan heroik. Dia adalah penerima hadiah ke-30 secara keseluruhan.
Ukuran Magawa memungkinkan dia dapat dengan aman melangkahi bahan peledak tanpa mematikannya, karena dia memiliki panjang sekitar 27,5 inci dan berat 2,7 ons. PDSA menunjukkan di Instagram bahwa Magawa dapat mengendus ranjau di area seluas lapangan tenis dalam 30 menit. Jika manusia menangani ruang yang sama dengan detektor logam, mereka akan sibuk hingga empat hari.
“Ketika Magawa mendeteksi ranjau darat dengan bahan kimia yang digunakan di dalamnya, dia memberi isyarat kepada pawangnya. Mereka tahu bahwa di mana sinyal Magawa adalah lokasi yang tepat karena indra penciumannya sangat baik, dan dengan demikian dapat membuang ranjau dengan aman,” ulas PDSA.
Baca Juga : Polisi Ledakkan Benda Mirip Bom Berbalut Bendera Bulan Bintang di Aceh
Menurut laporan sebelumnya dari Associated Press, makanan favorit Magawa adalah pisang dan kacang tanah. Dia menyukai roda larinya, dan PDSA menggambarkan kepribadiannya sebagai “pekerja yang gigih dan selalu ramah.” Pelatihnya juga mengatakan dia “cepat dan tegas” – tetapi juga “suka tidur siang pada waktu istirahat.”
With mixed feelings, we announce that PDSA Gold-medalist Magawa will be retiring this month. Although still in good health, he has reached a retirement age and is clearly starting to slow down. It is time.
Thanks so much for supporting him!
Read more: https://t.co/so4e79BXeT pic.twitter.com/ZiFjWGGY5EBaca Juga : Polisi Belum Temukan Pemilik Benda Mirip Bom di Takkalasi
— APOPO (@HeroRATs) June 4, 2021
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar