SULSELSATU.com, MAKASSAR – Asuransi jiwa bisa memberikan keuntungan dan proteksi finansial bagi pemegang polis atau nasabah. Keuntungan tidak terkecuali bagi keluarga nasabah itu sendiri.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Regional 6 Sulampua, Bondan Kusuma. Kata dia, literasi menjadi persoalan klasik yang menjadi tantangan bersama untuk lebih meningkatkan inklusi auransi pada saat ini.
“Persoalan literasi ini memang masih menjadi tantangan klasik bagi kita semua, padahal manfaat asuransi ini seyogyanya sebagai proteksi yang bisa disesuakan dengan kebutuhan, kemampuan dan daya beli masyarakat,” tuturnya dalam diskusi virtual Forum Jurnalis Ekonomi Sulsel, Kamis (10/6/2021).
Awal tahun ini lanjut Bondan, industri asuransi jiwa sudah mulai menggeliat dengan pergerakan kinerja membaik dibandingkan tahun lalu. Premi yang diperoleh berada pada angka Rp14,2 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp11,19 triliun.
Chief Communications Officer AXA Mandiri, Atria Rai mengatakan, serangkaian edukasi literasi manfaat berasuransi senantiasa dilakukan perusahan secara kontinyu terlebih pada masa pandemi ini. AXA Mandiri fokus pada proteksi jiwa maupun kesehatan nasabah dengan membuat segmentasi nasabah menyesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini.
“Pandemi ini memang sangat mempengaruhi seluruh sektor, termasuk asuransi jiwa. Tetapi kemudian, perubahan yang tercipta dari pandemi ini tentunya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja dan pemanfaatan produk-produk kami,” tuturnya.
Dari sisi pemasaran menyiasati pandemi, AXA MANDIRI telah mengembangkan layanan digital dengan meluncurkan dua aplikasi yang dapat digunakan oleh para tenaga pemasar maupun nasabah. Melalui aplikasi tersebut, nasabah dapat melakukan tanya jawab secara langsung, dan mendapatkan poin-poin tertentu dalam membayar premi.
“AXA Mandiri pada 2020 sendiri mencatatkan kinerja klaim asuransi sebesar Rp4,8 triliun. Jumlah klaim yang dibayarkan tersebut turun dibandingkan dengan 2019, yang mencapai Rp5,3 triliun,” bebernya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar