Logo Sulselsatu

BP2MI Sebut Ribuan Pekerja Migran Ilegal Berasal dari Sulsel

Muh Jahir Majid
Muh Jahir Majid

Senin, 14 Juni 2021 16:09

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), menggelar Sosialisasi UU no.18 Tahun 2017 tentang Perlindungan pekerja migran Indonesia bersama plt Gubernur Sulsel dan seluruh Bupati/Wali Kota se-Sulsel di Ruang Rapat Pimpinan Kantor gubernur Sulsel, jalan Urip Sumoharjo Makassar, Senin (14/06/2021).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam pemaparannya mengatakan, Sulsel termasuk 15 besar provinsi penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak dalam lima tahun terakhir ini.

Tercata sekitar 907 orang penempatan pekerja migran yang terdata secara resmi. Sementara untuk perkerja Migran ilegal kata dia, dua kali lipat dari jumlah pekerja migran yang terdata secara resmi.

Baca Juga : Prof Fadjry Djufry: HM Alwi Hamu Banyak Berkontribusi untuk Kemajuan Sulsel

“Jadi kalau kita punya data per tahun 907 orang, maka dua kali lipatnya itu ilegal. Bahkan bisa tiga kali lipatnya. Sekitar 1.800 orang yang ilegal saat ini,” kata Benny

Secara total sekitar 4.535 orang Sulsel yang menjadi PMI secara legal ataupun resmi. Pada tahun 2016 pihaknya mencatat ada 982 PMI asal Sulsel. Kemudian tahun 2017 sebanyak 1.113 orang, tahun 2018 sebanyak 1.083, 2019 sebanyak 1.074 dan tahun 2020 merosot menjadi 283 orang.

Mereka semua berasal dari Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Pinrang dan Bulukumba. Mereka mengadu nasib menjadi plantation worker, agricultural labour, housemaid, worker, dan operator.

Baca Juga : Zulkifli Hasan Pimpin Rakor Pangan Sulsel, Dorong Swasembada Nasional 2027

“Rata-rata warga Sulsel ini ke Malaysia, Arab Saudi, Papua Nugini, Hongkong, dan Taiwan,” ujarnya.

Para PMI tersebut berasal dari Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Pinrang dan Bulukumba. Mereka mengadu nasib menjadi plantation worker, agricultural labour, housemaid, worker, dan operator.

Benny mengakui jalur konvensional atau ilegal masih menjadi pilihan para pekerja migran yang ingin keluar negeri. Hal ini dikarenakan mereka tak memiliki dokumen kelengkapan serta tak memenuhi syarat seperti dari segi kesehatan.

Baca Juga : Harga Sembako di Makassar Lebih Murah dari Provinsi Lain

Untuk itu, ia berharap pemerintah daerah menyiapkan program strategis untuk menanganinya.

“Mereka merasa yang penting dapat kerjaan. Apalagi tidak memenuhi syarat seperti kesehatan dan dokumen. Mereka tidak pikir soal asuransi saat terjadi musibah atau ancaman deportasi,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, mengaku saat ini Pemprov melalui Dinas Ketenagakerjaan, Pemprov Sulsel sudah melakukan pelatihan di beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja luar negeri.

Baca Juga : 2 Menteri Prabowo Kunjungi Sulsel Cek Program Swasembada Pangan

“Tersedia tenaga pembina dan pengajar bagi putra-putri asal Sulsel yang ingin menjadi tenaga imigran resmi,” ujarnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Metropolitan19 Januari 2025 17:55
Diduga Pungli, Oknum Dukcapil Takalar Disebut Minta Uang untuk Pembuatan KTP
SULSELSATU.com, TAKALAR – Seorang warga Desa Bonto Kanang, Kecamatan Galesong Selatan, Rahman Dg Ngemba, mengalami kendala saat mengurus Kartu T...
Metropolitan19 Januari 2025 17:49
Jajaki Kerja Sama, Damkarmat Makassar Kunjungan ke China
SULSELSATU.com, CHINA – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar, Hasanuddin, bersama rombongan dari Kemendagri Dirjen Bina...
Politik19 Januari 2025 17:29
Munafri Arifuddin Hadiri RunWithSMADA 2025, Apresiasi Dukungan Alumni SMADA di Pilwalkot
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar terpilih 2024, Munafri Arifuddin, turut meramaikan kegiatan RunWithSMADA 2025 yang diselenggarakan ole...
Entertainment19 Januari 2025 17:23
Dunia Akan Hancur Akibat Virus Zombie, Petualangan Terbaru Pandora di Makassar
Pandora Nightmare Festival (PNF) akan kembali hadir di Makassar dengan tema berbeda. Tahun ini, PNF akan hadir pada 17 Januari hingga 23 Februari 2025...