SULSELSATU.com, SOROWAKO – Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso mengunjungi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Blok Sorowako pada 1-2 Agustus 2023.
Kedatangan Pangdam disambut oleh Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PT Vale Adriansyah Chaniago dan Bupati Luwu Timur Budiman.
Mayjen Totok melihat praktik pertambangan PT Vale. Mulai dari penambangan bijih nikel, pengangkutan, pemrosesan di pabrik pengolahan, dan meninjau pusat pembibitan. Pangdam juga melakukan penanaman pohon di Taman Kehati Sawerigading Wallacea.
Baca Juga : Transformasi Komunitas Dorong Keberlanjutan: PT Vale Indonesia Raih Subroto Award 2024
“Saya berkepentingan untuk melihat area pertambangan PT Vale karena masuk sebagai objek vital nasional. Kehadiran saya untuk melihat sejauh mana kondisi dan proses bisnis nikel di PT Vale. Saya dijelaskan bagaimana mulai dari proses di mining, bagaimana penggalian ore, pengangkutan, bagaimana sistem reklamasinya, semua sudah cukup bagus,” ujarnya.
Usai berkeliling, Mayjen Totok mengaku terkesan dengan praktik pertambangan PT Vale. Mayjen Totok mengapresiasi komitmen PT Vale melakukan upaya pelestarian lingkungan.
Selain melakukan proses industri dengan hasil karbon yang rendah juga diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon dilakukan PT Vale di fasilitas pembibitan yang berkapasitas 700 ribu bibit per tahun.
Baca Juga : Patuhi Regulasi SFR, PT Vale IGP Pomalaa Terapkan Sistem Pengadaan Terpadu
Fasilitas ini dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi dan penanaman kembali di kawasan pertambangan. Pada fasilitas pembibitan tersebut, Mayjen Totok juga berkesempatan melakukan penanaman pohon berjenis polonangka.
Polonangka merupakan salah satuastu jenis pohon langka dan seringkali dimanfaatkan sebagai perabot, karena sifatnya yang tahan rayap.
“PT Vale ini mempunyai ide yang sangat bagus, menanam pohon dengan harapan pohon ini sekian tahun ke depan sudah bisa menjadi pelindung, penahan air dan bisa juga dimanfaatkan. Dan juga yang tidak kalah pentingnya, bisa mengedukasi generasi muda supaya peduli dengan penghijauan, karena tanpa tanaman negara kita akan terjadi banyak bencana. Dengan tanaman, inshallah, semua bisa mengurangi bencana kepada kita,” tuturnya.
Baca Juga : Tertib Frekuensi, PT Vale IGP Pomalaa Raih Penghargaan Loka Monitor SFR Kendari
Pada hari kedua, Mayjen Totok dan rombongan diajak melihat Danau Matano dari dekat. Rombongan memggunakan perahu yang disebut raf. Dibawa berkeliling danau terdalam di Asia Tenggara tersebut.
Kunjungan ke danau ini untuk menunjukan salah satu bukti nyata komitmen pertambangan berkelanjutan PT Vale di Sorowako. Selama sejam, Pangdam dan rombongan sarapan di atas raft sambil mendatangi Goa Air, salah satu spot favorit ketika berwisata di Matano.
Tampak WapresdirVice President PT Vale Adriansyah Chaniago menjelaskan bagaimana PT Vale bisa mempertahankan kualitas air danau selama 55 tahun beroperasi.
Baca Juga : Kepemimpinan CEO PT Vale Febriany Eddy Kembali Diakui, Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Asia
“Kami terus berkomitmen menerapkan praktik pertambangan baik atau good mining practices demi keberlanjutan dan masa depan masyarakat di areal operasional PT Vale, sehingga bisa dipastikan seluruh tata kelola yang dijalankan mengacu pada nilai-nilai perusahaan,” jelasnya.
Pangdam Meninjau Pelatihan Bela Negara Kerja Sama PT Vale
Selain itu, Mayjen Totok juga mengunjungi Pelatihan Bela Negara yang dilaksanakan oleh PT Vale bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia dari Kodim 1403/Palopo.
Baca Juga : Komitmen Hidup Berdampingan dengan Masyarakat, PT Vale Lakukan Program Pemberdayaan
Pangdam menyampaikan, Pelatihan Bela Negara ini merupakan kepentingan lembaganya, untuk menanamkan dan menjaga semangat nasionalisme, serta berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kemajuan ekonomi dilihat juga dari keamanan, kenyamanan, dan terutama yang sangat mendukung adalah kualitas SDM. SDM bisa unggul jika lengkap., Jjadi jangan hanya berpikir dari sisi ekonomi, tapi juga punya nilai militan. Cinta terhadap daerahnya, dan secara utuh mencintai NKRI,” ungkap Mayjen Totok.
Wapresdir PT Vale Adriansyah Chaniago menyampaikan, Pelatihan Bela Negara ini dapat berkontribusi untuk produktivitas perseroan.
“Pelatihan seperti ini mampu membentuk kedisiplinan karyawan. Kami melihat operasi pertambangan seperti PT Vale ini membutuhkan penguatan kedisiplinan,” ungkapnya.
Adriansyah menambahkan, kedisiplinan yang didapatkan dari pelatihan juga diharapkan mampu terbawa hingga membentuk kepemimpinan atau leadership. Pada akhirnya, disiplin dan kepemimpinan akan meningkatkan ownership atau rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab.
Pelatihan Bela Negara dikemas dengan kegiatan Frontline Leaders Bootcamp (FLB). Kegiatan ini diselenggarakan secara berkala dengan memakai sistem batch, dan dipusatkan di Enggano Camp, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.
Batch pertama terdapat 17 peserta yang telah mengikuti FLB. Mereka menjalani pelatihan sejak 31 Juli 2023 dan berakhir 4 Agustus mendatang.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar