Logo Sulselsatu

Kinerja Apik, Kualitas Kredit Terjaga dengan Loan at Risk yang semakin Menurun

Asrul
Asrul

Selasa, 07 November 2023 12:09

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Kinerja Apik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI hingga September 2023 diikuti juga dengan kualitas kredit yang terjaga dengan baik pasca krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only, perseroan berhasil menurunkan LAR menjadi sebesar 13,87%. Hal ini menunjukkan perbaikan karena LAR tersebut menurun jika dibandingkan dengan September tahun lalu yang sebesar 19,28%.

“Oleh karena itu kami optimistis bahwa tahun depan Loan at Risk (LAR) BRI akan kembali ke posisi normal seperti sebelum pandemi. Di kisaran 9% sampai 10%,” ujarnya.

Baca Juga : Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

Diketahui, LAR perseroan pada 2018 hanya 9,17%. Pada tahun berikutnya pun tak berbeda jauh yaitu 9,78%. Setelah Indonesia dilanda pandemi yaitu pada 2020 LAR BRI melonjak menjadi 28,26%.

Tahun 2021 persentasenya menurun menjadi 24,11%. Sementara sepanjang tahun lalu turun menjadi belasan persen yaitu 17,11%.

Membaiknya LAR diikuti juga dengan kualitas NPL yang terjaga, dimana hingga pada akhir September 2023 tercatat NPL BRI sebesar 3,07%, lebih rendah 2bps dari periode yang sama tahun yang lalu.

Baca Juga : Hadirkan Solusi Keuangan Lengkap untuk Pelaku Usaha, BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan

Penurunan NPL tersebut disebabkan BRI sedang melakukan upaya bersih-bersih portofolio kredit, terutama kredit restrukturisasi terdampak Covid sebagai bagian dari soft-landing strategy yang diimplementasikan sejak tahun lalu.

Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.

Agus menambahkan bahwa dengan front loading yang telah dilakukan di tahun 2020 sampai 2022, upaya untuk menjaga kualitas kredit ini berdampak terhadap cost of credit BRI yang terus membaik.

Baca Juga : Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan

Adapun Cost of Credit (CoC) BRI hingga kuartal III-2023 berada di level 2,44% atau membaik jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,02%.

Di sisi lain, sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai. Di mana sampai September 2023, LAR Coverage BRI mencapai 50,92%, dan akan tetap dijaga di atas 50%.

Namun karena upaya bersih-bersih, portfolio tersebut dilakukan antara lain melalui hapus buku pinjaman NPL, maka NPL Coverage BRI turun ke level 228,65%. Namun demikian rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan level pre-pandemic sebesar 185,9% di 2018 dan 154,63% di tahun 2019.

Baca Juga : Transaksi Digital BRI Tembus 99,1%, Bukti Nasabah Kian Nyaman Gunakan Layanan Online

Di sisi lain, lanjut Agus, penurunan NPL coverage ini adalah strategi BRI untuk melakukan hapus buku terhadap kredit-kredit UMKM, terutama di segmen mikro dan kecil, yang terdampak COVID-19 dan tidak dilakukan restrukturisasi lanjutan.

Dengan demikian, strategi BRI dalam menghadapi kondisi saat ini sejalan dengan kebijakan relaksasi dari OJK yang akan berakhir di Maret 2024. Sebab, lanjut dia, dampak dari pandemi Covid-19 terhadap kredit yang direstrukturisasi belum tentu 100% berhasil.

Dengan LLR di kisaran 7,0% atau jauh diatas rasio tahun-tahun sebelum pandemic yaitu 3,0% hingga 4,5%. Bahkan, khusus LLR pada portofolio kredit restrukturisasi Covid mencapai level 34,7%. Maka cadangan kerugian kredit BRI masih dirasa cukup untuk meng-cover potensi pemburukan di tahun 2024.

Baca Juga : Dari Hobi Jadi Bisnis, Usaha Kopi Lokal Ini Semakin Bertumbuh dan Naik Kelas berkat Pendampingan BRI

“Dengan posisi LAR Coverage di atas 50% dan NPL Coverage di atas 200%, cadangan BRI masih cukup untuk mengantisipasi risiko pemburukan di tahun 2024”, pungkas Agus.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar19 Desember 2025 23:19
Munafri Resmi Luncurkan Calendar of Event 2026, Makassar Siap Jadi Kota Event Sepanjang Tahun
SULSELSATU.com MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata Kota Makassar resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) Makassar 202...
Video19 Desember 2025 20:22
VIDEO: Mendadak Jadi ‘Tambang’, Halaman Rumah Warga di Aceh Barat Diserbu Pendulang Emas
SULSELSATU.com – Sejumlah warga Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, mendadak gempar. Lantaran temuan butiran yang didug...
Makassar19 Desember 2025 20:06
Masyarakat Adat Desak DPRD Sulsel Usut Dugaan Penyimpangan GMTDC–Lippo
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Komite Organisasi Masyarakat Adat, Budaya, Pusaka, dan Sejarah Sulawesi Selatan mengungkap dugaan penyimpangan serius...
Makassar19 Desember 2025 19:42
Akhir Tahun, UNM Sukses Sabet 4 Penghargaan di Ajang Anugerah Kemdiktisaintek 2025
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) menutup tahun dengan kembali memberikan kabar gembira. Pada puncak Anugerah Diktisa...