SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel) bersama regulator bidang ekonomi keuangan dan Pemda se-Sulsel rapat koordinasi membahas kebijakan ekonomi dan keuangan di Sulsel.
Lembaga jasa keuangan yang terlibat seperti OJK, LPS, dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan/DJPb Kemenkeu.
Forum ini merupakan rakor perdana antara regulator ekonomi keuangan dan Pemda se-Sulsel untuk menjadi wadah komunikasi dan koordinasi instansi kebijakan ekonomi dan keuangan di Sulsel.
Baca Juga : OJK Sulselbar Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Mahasiswa STIEM Bongaya
Tujuannya agar dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan strategis yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Sesuai temanya, “Rakor Pemda dan Regulator ekonomi Keuangan se-Sulsel”, forum ini membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini, serta upaya untuk menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi.
Rakor yang berlangsung pada Rabu (16/10/2024) di Ruang Baruga Phinisi Kantor Perwakilan BI Sulsel menghasilkan pemetaan permasalahan dan kendala yang menghambat sektor perikanan, serta menghasilkan rekomendasi yang implementatif dan do-able untuk pengembangan sektor tersebut.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Tingkatkan Ekonomi dan Pemberdayaan Sosial Desa Pelosok Kabupaten Donggala
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Ricky Satria menyampaikan, beberapa rekomendasi antara lain perlu mendorong percepatan hilirisasi sektor perikanan dengan melibatkan berbagai pihak secara proses end-to-end.
Kemudian, pembentukan BUMD pangan dalam pengelolaan cold storage, melakukan diversifikasi pasar dan sertifikasi produk ekspor perikanan.
“Pemanfaatan digitalisasi bank untuk transaksi (QRIS) maupun pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan mobile banking perlu didorong sehingga melancarkan transaksi bagi pelaku UMKM,” Ricky Setia.
Baca Juga : Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Siapkan Rp12,38 Miliar Uang Layak Edar untuk Lima Pulau 3T
Kecukupan energi dan kelancaran bahan bakar diperlukan untuk mendukung berkembangnya perikanan dan hilirisasi.
Kepala OJK Provinsi Sulselbar Darwisman mengusulkan peningkatan produktivitas sektor perikanan dan peternakan melalui metode klasterisasi dan bersinergi dengan program TPAKD.
“Menghapus praktek-praktek rentenir melalui program PHINISI, serta pengembangan hilirisasi industri berbasis SDA,” kata Darwisman.
Baca Juga : Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Bank Indonesia Sulsel Sasar Lima Pulau 3T Kepulauan Selayar
Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulsel Fuad Zein memaparkan, perlu optimalisasi sumber dana simpanan di perbankan terutama di daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan ekonomi.
“Untuk itu upaya mendorong kesadaran masyarakat untuk menabung di bank akan terus dilanjutkan melalui penguatan literasi keuangan di Kabupaten/Kota se-Sulsel,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Sulsel Muhammad Ilyas menyampaikan, akselerasi pertumbuhan sektor perikanan dapat melakukan pengembangan produk turunan rumput laut serta produk perikanan potensial lainnya seperti teripang pasir yang saat ini diminati oleh pasar luar negeri.
Baca Juga : Total Aset Perbankan di Sulsel Capai Rp198,95 Triliun, Tumbuh 7,78 Persen dari Tahun Sebelumnya
“Terkait dengan potensi dari produk ikan laut tangkapan, perlu mengelola aktivitas penangkapan ikan dengan baik dan tidak berlebihan, dalam rangka menjaga sustainability pasokan di masa depan,” katanya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar