SULSELSATU.com, JENEPONTO – Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, memimpin upacara Korps Raport kenaikan pangkat bagi 32 personel Polres Jeneponto Polda Sulsel di halaman Apel Mapolres Jeneponto, pada Selasa (31/12/2024) pagi.
Upacara tersebut dipimpin oleh Kanit Kamsel, Ipda Asdarno, S.Sos, sebagai Komandan Upacara, dan Kapolsek Tamalatea, AKP Suardi G, bertindak sebagai Perwira Upacara. Selain itu, upacara juga dihadiri oleh Para PJU (Kabag, Kasat, Kasi, Kapolsek), Perwira, Bintara, ASN, dan Ketua Bhayangkari Cabang Jeneponto.
Dalam amanatnya, Kapolres Jeneponto menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan bentuk penghargaan atas prestasi yang telah dicapai personel dalam melaksanakan tugas. “Kenaikan pangkat ini bukanlah hasil yang diperoleh begitu saja, tetapi merupakan apresiasi atas dedikasi dan kinerja yang baik,” ujar AKBP Widi Setiawan.
Kapolres menegaskan bahwa kenaikan pangkat adalah penghargaan dari pimpinan Polri kepada personel yang telah menunjukkan profesionalisme dalam tugas. “Bagi yang dinaikkan pangkat, jadikan momen ini sebagai kebanggaan dan motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan tanggung jawab dalam pengabdian kepada negara dan masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kapolres Jeneponto juga mengucapkan selamat kepada seluruh personel yang mendapatkan kenaikan pangkat serta memberikan penghargaan khusus kepada Kompol H. Bambang Widi atas pengabdiannya selama 36 tahun di kepolisian.
Untuk periode TMT 1 Januari 2025, sebanyak 32 personel Polres Jeneponto menerima kenaikan pangkat, dengan rincian sebagai berikut:
1 Personel dari AKP ke KOMPOL
4 Personel dari IPTU ke AKP
4 Personel dari IPDA ke IPTU
1 Personel Pengabdian AIPTU ke IPDA
4 Personel dari AIPDA ke AIPTU
6 Personel dari BRIPKA ke AIPDA
11 Personel dari BRIPTU ke BRIGADIR
Upacara kenaikan pangkat diakhiri dengan tradisi penyiraman air kembang yang dimulai oleh Kapolres Jeneponto, diikuti oleh Waka Polres dan Kabag Ops untuk personel Bintara. Suasana semakin meriah saat personel yang dinaikkan pangkat disiram menggunakan kendaraan tangki pemadam.
Tradisi ini memiliki makna simbolis untuk menyegarkan semangat personel dan menghapus kekurangan di masa lalu, sehingga diharapkan mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Penulis: Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar