SULSELSATU.com, BARRU – Prosesi upacara Hari Kesadaran Nasional tingkat Kabupaten Barru, Bupati Barru Suardi Saleh pamit, Senin (17/2/2025).
Suardi mengatakan ini adalah upacara terakhirnya sebagai Bupati dan akan berganti dengan kepala daerah terpilih pada pilkada 2024.
“Telah banyak memori dan kenangan yang telah kita lalui bersama, namun sudah menjadi hukum alam bahwa jika ada pertemuan pasti akan ada perpisahan dan telah tiba waktunya kita melanjutkan perjalanan dan perjuangan di jalan masing-masing,” kata Suardi.
Hingga hari ini terhitung hampir 9 tahun sebuah waktu yang cukup panjang dirinya berinteraksi, berkolaborasi, saling mendukung dan bekerjasama menciptakan kondisi baru yang bekerja untuk visi bersama Visi menjadi daerah yang lebih maju, lebih baik dan dengan menjaga nafas keagamaan.
“Atas nama pribadi, keluarga dan mewakili segenap pimpinan yang selama ini menjalankan roda kebijakan pemerintahan mengucapkan permohonan maaf jika selama ini terhadap hal yang dirasa kurang berkenan. Sejak awal saya masuk ke pemerintahan Kab. Barru dengan modal ilmu dan diawali dengan bismillah, niat baik dengan menyebut nama Allah dan untuk berbuat yang terbaik sepenuh hati, karena itu, saya melibatkan banyak sumber daya yang dipercaya, bisa memahami dan amanah, baik itu di masa almarhumah Ketua TP PKK Kab. Barru pada masanya, Ibu drg.Hj.Hasnah Syam, MARS masih bersama kita semua menggerakkan masyarakat dalam posisinya hingga menjadi anggota DPR RI maupun meminta kerabat dan sahabat lainnya untuk membantu saya memastikan semuanya berjalan dan mesin pemerintahan bekerja maksimal menuju tujuan mensejahterakan masyarakat,” jelasnya lagi.
Terlebih, Ada banyak hal yang menjadi tantangan selama ini namun di saat yang sama beberapa program pembangunan dan mempertahankan kesejahteraan Khususnya PNS pilih daerah Alhamdulillah dapat terpenuhi.
Di periode kedua masa Jabatan kami bersama Bapak Wakil Bupati Bapak Kompol Purnawirawan Aska Mappe,SH terdapat banyak hambatan mulai pandemi COVID-19 yang mengharuskan kita menggeser anggaran untuk penanganan COVID atau kita biasa sebut recofusing, hingga pemulihan ekonomi, termasuk tekanan inflasi yang berdampak ke daerah.
“Dan Alhamdulillah berkat kerjasama kita, kolaborasi kita semuanya pada saat itu pertumbuhan ekonomi rata-rata kabupaten di Indonesia di Sulawesi Selatan rata-rata berkontraksi di bawah 0 namun kita masih bisa mempertahankan di atas 0 Atau tepatnya 0,87,” urainya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar