SULSELSATU.com, JENEPONTO – Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, memberikan penghormatan terakhir dengan melayat ke rumah bocah yang meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Batu Gincing, Desa Jombe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (05/04/2025) kemarin.
Kedatangan Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, pada Minggu (06/04/2025) ke rumah duka menunjukkan empati dan perhatian dari pihak kepolisian terhadap keluarga yang sedang berduka.
Bocah yang diketahui bernama Muh Ilham (13 tahun) ditemukan tewas setelah tenggelam di sungai saat berenang. Kejadian tersebut mengejutkan warga sekitar dan keluarga korban. Meskipun sudah berusaha diselamatkan, nyawa Muh Ilham tidak tertolong.
Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, mengunjungi kediaman keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan, serta mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya di sekitar mereka, terutama terkait dengan anak-anak yang rentan terhadap kecelakaan.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Kami juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada, terutama dalam menjaga keselamatan anak-anak, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” ujar AKBP Widi Setiawan.
Selain itu, Kapolres Jeneponto juga meminta pihak keluarga untuk melaporkan segala bentuk kejadian serupa agar dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak kepolisian.
Kepergian Muh Ilham meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya, dan masyarakat setempat berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam menjaga anak-anak dari potensi kecelakaan yang tidak terduga.
Sebelumnya diberitakan, Tim Gabungan dari Basarnas, Tim SAR BPBD Jeneponto, Polres, Kodim 1425, dan warga berhasil menemukan jenazah Muh Ilham setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih 7 jam.
Paman korban, Daeng Ngaman, mengungkapkan bahwa keponakannya, Muh Ilham (13), ditemukan tidak jauh dari lokasi tenggelamnya. “Kami mencari kurang lebih 7 jam dan akhirnya berhasil menemukan dia. Beruntungnya, karena arus sungai yang berliku, korban tidak terbawa jauh,” ujar Dg. Ngaman.
Meski air sungai tidak mengalir deras, korban yang sempat hilang setelah melompat ke sungai bersama dua saudara lainnya, akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Korban tenggelam sekitar pukul 11.30 WITA siang dan berhasil ditemukan pukul 17.25 WITA.
“Saya juga ikut menyelam untuk mencari keponakan saya, alhamdulillah kita temukan meskipun sudah meninggal,” tambahnya dengan suara sedih.
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan, sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. “Kami membawanya ke Puskesmas, lalu setelah diperiksa, kami bawa ke rumah duka. Rencananya, jenazah akan segera dimakamkan besok,” kata Dg. Ngaman.
Diketahui, Muh Ilham, yang merupakan seorang pelajar SMP di Makassar, dilaporkan tenggelam di Sungai Jombe. Peristiwa tersebut terjadi saat korban pulang ke kampung halamannya untuk ziarah ke makam neneknya.
Saat itu, korban sedang mencuci di sungai bersama dua keponakannya yang lain, namun saat mereka melompat ke dalam sungai, Ilham tidak muncul lagi ke permukaan. Kedua keponakannya berhasil diselamatkan oleh tantenya.
*Penulis: Dedi Jentak*
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar