SULSELSATU.com, MAKASSAR — Forum Ekonomi Regional Indonesia Timur 2025 yang digelar Kabar Grup Indonesia di Hotel Unhas & Convention, Jumat (21/11/2025), menghadirkan diskusi strategis mengenai penguatan peran kawasan Timur sebagai pilar baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menegaskan bahwa sains dan riset harus menjadi fondasi dalam membangun daya saing ekonomi wilayah.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan memanfaatkan forum ini untuk merumuskan strategi konkret dalam memperkuat posisi Indonesia Timur dalam arus pembangunan nasional.
Baca Juga : Kuliah Umum Vokasi Unhas Tekankan SDM Unggul dan Kemampuan Adaptasi
Menurut Rektor, diplomasi pembangunan dan kepemimpinan nasional yang kuat diperlukan agar perguruan tinggi dan pemerintah daerah di kawasan Timur dapat mengambil peran lebih besar.
Pemerataan pembangunan, lanjutnya, adalah kunci untuk menghadirkan struktur ekonomi yang lebih berimbang.
“Kita membahas kawasan Timur karena wilayah ini adalah bagian penting dari pilar pembangunan nasional,” ujarnya.
Baca Juga : Tim Medis Unhas Selamatkan Tiga Ibu Hamil Korban Bencana di Pidie Jaya
Di sesi pemaparan utama, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa konsep Transmigrasi 4.0 menjadi instrumen baru dalam mendorong percepatan ekonomi nasional.
Program tersebut dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekspor, sehingga mampu menarik arus investasi ke berbagai daerah, termasuk wilayah Timur.
Ia menyebutkan bahwa kebijakan transmigrasi sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga di atas 8 persen. Upaya ini dilakukan melalui peningkatan produksi barang dan jasa yang diharapkan memicu terciptanya lapangan kerja baru.
Baca Juga : Revitalisasi Usaha Gula Aren dan Lada di Desa Lombo oleh Tim Pengabdian Masyarakat Unhas
Menteri Iftitah juga menyoroti besarnya potensi kawasan Indonesia Timur yang dinilai tidak hanya sebagai lumbung pangan, tetapi juga memiliki kapasitas besar sebagai pusat energi nasional.
Dalam presentasinya, ia menjelaskan empat pilar utama Transmigrasi 4.0: edukasi, industrialisasi, hilirisasi, dan digitalisasi. Keempat pilar ini, kata dia, diperkuat dengan manajemen aset kawasan yang lebih modern sebagai dasar pengembangan transmigrasi berkelanjutan.
Forum ini diharapkan menjadi momentum mempertegas peran strategis Indonesia Timur dalam peta ekonomi masa depan Indonesia.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News







Komentar