SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menilai telah mengupayakan berbagi kebijakan, program, maupun kegiatan untuk menginisiasi dan mengembangkan sektor pertanian di Kota Makassar.
Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Evi Apriliyati, mengatakan pengembangan sektor pertanian di Makassar mengacu pada daya dukung yang ada, seperti kondisi ekologis perkotaan mengingat lahan pertanian di Makassar masih terbatas.
Berdasarkan statistik, Kota Makassar hingga saat ini memiliki lahan sawah seluas 2.600 hektar, tegal atau pekarangan seluas 7.000 hektar dan memiliki 7.526 lorong yang potensial bagi pengembangan hortikultura.
Baca Juga : Munafri Arifuddin Jelajahi Tokyo dan Pelajari Pengelolaan Pasar Ikan Tradisional Jepang
“Meskipun jumlahnya terbatas, dengan pengelolaan yang baik tetap dapat memberikan sumbangsih bagi penyediaan pangan bagi sebagian penduduk kota,” ujarnya dalam sosialisasi pengawasan dan perlindungan tanaman di Hotel Grand Asia, Rabu, (26/6/2019).
Eva menyebutkan, produksi komoditi cabai rawit dan cabai di Kota Makassar pada tahun 2018 mencapai 3.552 ton dari total luas panen 444 hektar dan secara keseluruhan komoditi utama hortikultura mencapai produksi sebesar 5.310 ton.
Evi menilai, meski di tengah keterbatasan lahan namun produksi hasil hortikultura sedemikian itu akan mampu memberikan keuntungan bagi petani dan kelompok tani serta akan memberikan multiplier effect bagi pedagang, industri olahan dan konsumen.
Baca Juga : Tujuh Perusahaan Raih Penghargaan dalam CSR Award 2024
“Pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesejahteraan warga serta menciptakan stabilitas ekonomi, khususnya di Kota Makassar,” katanya.
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar