Logo Sulselsatu

Serikat Jurnalis Hong Kong Demo Kekerasan Polisi

Asrul
Asrul

Senin, 15 Juli 2019 09:15

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com – Sebanyak tujuh perhimpunan wartawan Hong Kong menggelar aksi long march diam pada Minggu (14/7/2019). Mereka menyatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aparat kepolisian yang bersikap kasar terhadap para jurnalis yang meliput gelombang unjuk rasa selama beberapa waktu belakangan.

Seperti CNN melansir Reuters, Senin (15/7/2019), para jurnalis melakukan aksi itu dengan cara jalan kaki dari sebuah taman di dekat daerah pusat pemerintahan Admiralty menuju kantor kepolisian Hong Kong. Mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan ‘Setop kekerasan polisi, jaga kebebasan pers’ serta ‘lindungi pilar keempat kita’.

“Aksi ini dilakukan para reporter yang meliput peristiwa besar dihadapkan kepada polisi yang bersikap berlebihan kepada para wartawan. Karena hal itu kami melakukan aksi dengan cara ini,” kata Ketua Perhimpunan Wartawan Ming Pao, Wendy Yu (25).

Baca Juga : Rakyat Hong Kong Minta Merdeka dari China, Otoritas Keamanan Duga Ada Aksi Terorisme

Sejumlah jurnalis Hong Kong mengaku mengalami perlakuan buruk dari polisi ketika hendak meliput aksi unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong. Mereka mengatakan diusir, didorong, dicaci bahkan ada yang kena pukul pentungan polisi.

Menurut para wartawan, jika kondisi itu terus berlangsung maka akan mengancam kerja mereka dan menyulitkan fungsi kendali terhadap kepolisian.

Hingga saat ini diperkirakan kepolisian Hong Kong menahan sekitar 72 orang terkait aksi unjuk rasa.

Baca Juga : Demonstran Hong Kong Dukung Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di RI

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengklaim pembahasan RUU Ekstradisi sudah ‘mati’. Namun, para pegiat masih mencurigai pemerintah karena belum ada pernyataan resmi apakah pembahasan beleid itu dibatalkan di tingkat legislatif.

RUU ekstradisi ini menjadi polemik karena memungkinkan tersangka satu kasus diadili di luar negeri, termasuk China.

Proposal aturan ini menyulut amarah warga Hong Kong karena khawatir akan sistem peradilan di China yang kerap bias dan dipolitisasi. Pemerintah setempat sudah berjanji menghentikan pembahasan RUU itu. (CNN)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Opini09 Februari 2025 23:19
Sinergi Media dan Pemerintah: Harapan di Hari Jadi Takalar ke-65
SULSELSATU.com, TAKALAR – Sejak dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Takalar pada Desember 2024, Dr. H. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, M.Ikom telah m...
Makassar09 Februari 2025 22:01
PLN Kenalkan Aplikasi PLN Mobile, Diskon Listrik di Jappa Jokka Cap Go Meh 2025
SULSELSATU.com MAKASSAR – Pengunjung Jappa Jokka Cap Go Meh 2025 mendapatkan edukasi langsung mengenai layanan PLN Mobile dan program diskon lis...
News09 Februari 2025 15:48
Koperasi Sipakatuo Jadi Wadah Petani Latimojong Mendukung Program Makan Siang Bergizi
Kehadiran koperasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ketahanan pangan lokal sekaligus menjadi bagian dari solusi dalam pemerataan distribusi h...
Makassar09 Februari 2025 15:25
Jalan Jampea Resmi Berganti Nama Jadi Jalan Hoo Eng Djie, Danny Pomanto: Sejarah yang Bernilai
SULSELSATU.com MAKASSAR – Jalan Jampea yang berlokasi di Kecamatan Wajo resmi berubah nama menjadi Jalan Hoo Eng Djie. Perubahan nama jalan ters...