SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia harus bergerak cepat. Terutama dalam meningkatkan akreditasi program studi (prodi) maupun institusi.
Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Pusat, Prof Thomas Suyatno menegaskan, persoalan akreditasi menjadi tugas besar setiap kampus. Tak boleh disepelehkan. Harus digenjot.
Apalagi, syarat meningkatkan akreditasi kini bertambah dari tujuh menjadi sembilan instrumen. Hal ini tentu membutuhkan kerja keras perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitasnya.
“Di tanah air ada 4.531 perguruan tinggi. Dari jumlah itu baru sekitar 1.900-an (terakreditasi). Sedangkan prodi jumlahnya lebih dari 3.500, dan baru terakreditasi sekitar 19.000-an,” ungkap Thomas, pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ABPPTSI, di Hotel Gammara, Selasa (16/7/2019).
Menurut Thomas, Rakernas ABPPTSI ini akan mengevaluasi persoalan-persoalan yang dialami badan penyelenggara dalam melakukan reakreditasi. Bukan hanya memikirkan bagaimana penguatan konsep triple helix.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Prof Jasruddin menyebutkan, dari 346 PTS di Sulawesi, baru Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang mampu meraih akreditasi A. Artinya, ada tugas besar yang menanti PTS lainnya. Jangan sampai tertinggal.
“Ada 345 PTS yang harus kita dorong untuk meningkatkan diri. Ini bisa menjadi rekomendasi kepada pemerintah bahwa kebijakan terhadap PTS mesti ditambah,” ujar mantan Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.
Jasruddin berharap, hasil Rakernas ini mesti menghadirkan solusi yang konstruktif agar bisa diterima, baik masing-masing PTS maupun pemerintah. Katanya PTS juga bertanggung jawab terhadap pengembangan SDM di Indonesia.
Editor: Kink Kusuma Rein