Logo Sulselsatu

Komandan Pasukan Elite Iran Tewas dalam Serangan Udara di Bandara Irak

Asrul
Asrul

Jumat, 03 Januari 2020 13:37

istimewa
istimewa

JAKARTA – Seorang jenderal di Angkatan Bersenjata Iran, Qassim Soleimani dilaporkan tewas dalam serangan udara di Bandara Internasional Irak, Jumat (3/1/2019).

Melansir CNNIndonesia dari Associated Press, Soleimani merupakan komandan korps pasukan elite Iran, Pasukan Quds, yang juga pernah bertempur di Aleppo, Suriah.

Peristiwa itu terjadi ketika Soleimani baru turun dari pesawat di bandara. Seketika posisinya dibombardir. Jasad Soleimani hanya dikenali dari cincin yang digunakannya. Dalam insiden tersebut, wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, turut meninggal.

Selain itu, petinggi milisi Kataib Hizbullah dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda, juga tewas dalam kejadian tersebut.

PMF menuduh Amerika Serikat adalah dalang di balik serangan tersebut. Namun, sampai saat ini AS belum memberikan pernyataan.

Soleimani pernah beberapa kali dilaporkan meninggal. Yakni saat kecelakaan pesawat pada 2006 di barat laut Iran, ledakan bom di Damaskus, Suriah pada 2012, dan terakhir dalam pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada November 2015.

Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad. Insiden itu terjadi setelah AS membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang

Penyebabnya adalah AS menganggap Kataib Hizbullah menyerang markas pasukan AS dengan roket beberapa waktu lalu, dan menyebabkan anggota mereka terluka dan ada korban meninggal.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyatakan sudah memutuskan mengirim pasukan tambahan untuk menjaga kedutaan AS di Irak usai insiden tersebut. Dia juga menyatakan sudah menerima informasi akan terjadi serangan susulan terhadap seluruh warga AS di Irak maupun di Timur Tengah.

“Permainan telah berubah,” kata Esper.

Kejadian ini kemungkinan akan semakin mempertajam pertikaian antara AS dan Iran. Penyebabnya adalah AS memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 (Joint Comprehensive Plan Of Action) dan kembali menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Iran. Alasannya adalah terus melanjutkan proyek pengembangan rudal dan diduga terlibat dalam sejumlah peperangan, seperti Suriah dan Yaman.

Bahkan AS memasukkan korps prajurit elite Iran, Korps Garda Revolusi (IRGC), ke dalam daftar teroris. Iran yang mempunyai sejumlah sekutu milisi di Timur Tengah diduga menargetkan pasukan AS yang berada di Irak sebagai aksi balasan.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Sulsel13 Juni 2025 21:54
Wali Kota Tasming Hamid Dukung Penuh Program Demokrat Peduli Stunting di Parepare
SULSELSATU.com, PAREPARE – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, memberikan apresiasi tinggi terhadap program Demokrat Berbagi Peduli Stunting yang...
Makassar13 Juni 2025 20:42
Wali Kota Makassar Jawab Pandangan Fraksi DPRD Soal RPJMD 2025–2029
SULSELSATU.con, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin secara resmi menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Ma...
Makassar13 Juni 2025 20:40
Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Munafri Pimpin Aksi Bersih Kanal Jongaya dan Pasar Pabaeng-Baeng
SULSELSATU.com MAKASSAR – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan mendukung Gerakan Indonesia Bersih, Wali Kota Makassar, Mu...
Berita Utama13 Juni 2025 19:24
dr. Fuad Tri Khalas Terima Penghargaan Ganda dari Kapolda dan Kapolres Jeneponto
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Kasi Dokkes Polres Jeneponto, Iptu dr. Fuad Tri Khalas, menerima dua penghargaan sekaligus dari Kapolda Sulawesi Selatan...