Logo Sulselsatu

Gara-gara Bansos, Anies Baswedan ‘Dikeroyok’ Tiga Menteri Jokowi

Asrul
Asrul

Jumat, 08 Mei 2020 16:20

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Int)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Int)

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kritikan tajam dari tiga menteri kabinet kerja Jokowi. Hal ini menyusul masalah bantuan sosial (bansos).

Mengutip CNNIndonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Sosial Juliari Batubara menilai bansos untuk warga miskin dan rentan miskin dampak virus corona yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sesuai dengan perjanjian dengan pemerintah pusat.

Kritik dari tiga menteri itu dilancarkan serentak pada Rabu (6/5). Mulanya, kritik datang dari Ani yang menyebut Pemprov DKI di bawah Anies melepas tanggung jawab bansos terhadap 1,1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) DKI Jakarta kepada pemerintah pusat karena tak memiliki anggaran yang cukup.

Baca Juga : VIDEO: Capres Anies Baswedan Bertemu dengan Raja Dangdut Rhoma Irama

“Jadi tadinya 1,1 juta adalah (tanggung jawab) DKI dan sisanya 3,6 juta itu pemerintah pusat. Sekarang semuanya diminta cover oleh pemerintah pusat,” kata Ani dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR.

Kemudian, masih pada hari yang sama, Juliari menyebut penyaluran bansos oleh Pemprov DKI tak sesuai dengan kesepakatan awal antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI.

“Pada saat Ratas (Rapat Terbatas) terdahulu, kesepakatan awalnya tidak demikian. Gubernur DKI meminta bantuan pemerintah pusat untuk meng-cover bantuan yang tidak bisa di-cover DKI,” kata Juliari dalam Rapat Kerja Komisi VIII yang disiarkan langsung akun Youtube DPR RI.

Baca Juga : Beredar Video Jemput Anies Saat Kampanye di Bone dan Barru, Nurdin Halid: Itu Hoaks

Selain Ani dan Juliari, Muhadjir juga menyoroti penyaluran bansos terkait sinkronisasi data penerima antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

“Belum lagi sinkronisasi dan koordinasi, misalnya kami dengan DKI ini agak sekarang sedang tarik-menarik ini, cocok-cocokan data, bahkan kemarin saya dengan pak gubernur agak tegang, agak saya tegur keras pak gubernur,” kata Muhadjir dalam sebuah webinar, Rabu (6/5).

Mendapat serangan dari tiga menteri Jokowi, Anies kemudian menjelaskan duduk persoalan bansos. Ia bahkan mengklaim telah menyalurkan bansos kepada warga DKI sejak 9 April.

Baca Juga : Kampanye di Berbagai Kota, Anies Banyak Alami Insiden, Mulai dari Ditampar Hingga Kacamata Pecah

Menurut Anies, penyaluran bansos telah dilaksanakan sejak 9 April atau sehari sebelum pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimulai di Jakarta. Sementara, kata dia, pemerintah pusat baru mendistribusikan bansos pada 20 April. Oleh karenanya, Anies menilai pihaknya sudah bergerak lebih cepat dibanding pemerintah pusat.

“Kami sudah menerapkan pembatasan itu sebelumnya dan rakyat akan kesulitan pangan jika belum ada bansos pangan sejak PSBB diberlakukan. Sehingga, kami Pemprov DKI Jakarta telah membagikan bansos terlebih dulu untuk mengisi kekosongan,” ujar Anies lewat siaran pers, Kamis (7/5).

Dalam siaran pers itu dijelaskan, pada ratas bersama Presiden Joko Widodo 30 Maret 2020, Pemprov dan pemerintah pusat membahas angka penerima bantuan sosial. Dari situ disepakati bahwa 1,1 juta warga akan mendapat bansos dari Pemprov DKI, sementara 2,6 juta sebagai penerima tambahan akan ditanggung pemerintah pusat.

Baca Juga : VIDEO: Capres Anies Baswedan Live di TikTok, Berbagi Pesan dan Motivasi ke Warganet

Kemudian, pada 2 April 2020, Kemensos dan Pemprov DKI menyepakati bahwa satuan penerima bantuan tidak lagi jiwa/individu, melainkan satuan kepala keluarga (KK).

Di hari yang sama, saat memberikan laporan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara telekonferensi, Anies menyebut, Kementerian Sosial telah menyiapkan dana bansos sebesar Rp4,57 triliun untuk warga rentan miskin di Jakarta. Setiap orang atau keluarga rentan miskin itu akan menerima Rp880 ribu.

Berikutnya, pada 7 April 2020, Pemprov DKI menyerahkan data penerima bansos kepada Kemensos.

Baca Juga : VIDEO: Kedatangan Capres Anies Baswedan Disambut dengan Prosesi Adat Potong Tebu

Dua hari berselang, atau 9 April 2020, dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Anies melaporkan rencana pelaksanaan PSBB pada 10 April yang akan didahului oleh distribusi bansos. Rapat tersebut juga dihadiri oleh Mensosi Juliari dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Kemudian, dari tanggal 9 hingga 25 April Pemprov DKI Jakarta mulai mendistribusikan bansos tahap pertama. Pemprov DKI menargetkan 1.194.633 KK di DKI Jakarta akan mendapatkan bansos.

Pada kenyataannya, berdasarkan rekap pendistribusian bansos yang diakses di laman resmi pemantauan corona DKI Jakarta, bansos hanya diterima oleh 1.049.317 KK.

Artinya, persentase penerima bantuan sosial DKI hanya 87,8 persen. Angka ini berbeda dengan klaim Anies yang menyebut bahwa bansos telah diterima 98,4 persen dari target awal.

“Ada 1,6 persen dari distribusi yang sampai pada orang yang tidak berhak. Ini menjadi koreksi kita depan,” ujar Anies beberapa waktu lalu.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Bisnis28 Maret 2024 23:05
Showroom Kalla Kars Tetap Buka di Hari Libur Nasional
Showroom dan bengkel resmi Kalla Kars tetap buka di hari libur nasional yang jatuh pada 29 Maret 2024 besok....
Teknologi28 Maret 2024 23:03
XL Axiata Tingkatkan Kualitas Layanan di Sulawesi dengan Jaringan Backbone Gorontalo – Palu
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meresmikan jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di selur...
News28 Maret 2024 22:59
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Vale Umumkan Jajaran Komisaris Baru
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jasmine Room, Soehanna Hall, The Energy Building Jal...
Ekonomi28 Maret 2024 22:30
Penyaluran Kredit UMKM Januari 2024 di Sulsel Mencapai Rp59,96 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar merilis penyaluran kredit UMKM di Sulsel hingga posisi Januari 2024 mencapai Rp59,96 triliun. Nominalnya naik 1...