SULSELSATU.com, Makassar – Apakah Anda sering merasa kesepian atau galau memikirkan banyak hal? Walau terdengar sepele, kesepian dan galau bisa memiliki dampak yang serius bagi kesehatan. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi tersebut bisa berujung pada peningkatan risiko berbagai penyakit.
Apa saja gangguan kesehatan yang dapat timbul akibat sering kesepian dan galau? Berikut ulasannya seperti dilansir dari klikdokter.com.
Pada saat-saat tertentu, ada kalanya kesepian melanda. Tapi jangan biarkan berlarut-larut, karena terlalu sering kesepian dan galau dapat memicu sejumlah masalah kesehatan. Berikut ini adalah dampak kesepian bagi kesehatan fisik maupun mental:
Baca Juga : Jangan Kendor, Simak Tips Menjaga Kesehatan di Musim Penghujan
Depresi

Ilustrasi depresi
Salah satu dampak kesepian adalah timbulnya depresi. Itulah kesimpulan dari sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2006. Tanda dan gejala depresi meliputi berkurangnya kesenangan atau tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga : Tips Puasa Tetap Lancar di Masa Pandemi Covid-19
Juga merasa sedih atau sering menangis sepanjang hari, mengalami gangguan tidur, perubahan nafsu makan, pikiran ingin bunuh diri, dan sebagainya. Jadi, jika Anda mulai mengeluhkan adanya berbagai gejala tersebut, jangan ragu untuk mencari pertolongan dari teman atau pusat kesehatan terdekat.
Resiko Bunuh Diri
Seseorang yang mengalami kesepian juga memiliki peningkatan risiko untuk melakukan bunuh diri. Tentunya kecenderungan seseorang untuk melakukan bunuh diri melibatkan banyak faktor, namun salah satunya adalah depresi berat. Seperti yang telah dijelaskan, kesepian itu sendiri bisa meningkatkan risiko depresi pada seseorang.
Baca Juga : Mentang-mentang Imlek, Jangan Kebanyakan Makan Kue Keranjang Ya!
Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung
Saat Anda mengalami patah hati yang membuat stres, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan. Pada dosis kecil, hormon ini dapat meningkatkan denyut jantung. Namun jika berlebihan dapat berakibat fatal untuk jantung.
Baca Juga : Bagaimana Cara Mengatasi Stres Bagi Ibu Hamil di Masa Pandemi?
Berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Internal Medicine, risiko penyakit jantung atau stroke meningkat hingga tiga kali lipat pada tiga bulan pertama setelah kematian orang yang disayangi.
Para peneliti juga menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko kematian sebanyak 25% pada satu tahun setelah ditinggal orang yang disayangi pada pasangan lansia, dengan puncaknya adalah tiga bulan pertama.
Gangguan Makan
Baca Juga : Tips Segar Saat Bangun Pagi
Apakah Anda termasuk orang yang menjadikan makanan sebagai “pelarian” di saat sedang galau? Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of Psychology Interdisciplinary and Applied pada tahun 2012, ada hubungan antara gangguan makan dengan kesepian. Gangguan makan yang terjadi bisa beragam mulai dari anoreksia, nervosa, bulimia nervosa dan eating disorder.
Kematian Dini

Ilustrasi kematian dini
Memang betul bahwa tidak ada satu orang manusia pun yang dapat memprediksi kematian. Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University di Utah, Amerika Serikat, kesepian dapat meningkatkan risiko kematian lebih cepat.
Pada studi yang melibatkan hampir 3.4 juta partisipan tersebut dilaporkan bahwa perasaan kesepian serta menarik diri dari lingkungan sosial dapat meningkatkan risiko kematian yang lebih cepat hingga 30%. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan faktor lainnya seperti obesitas, polusi udara, atau jarang berolahraga.
Ternyata kesepian dan perasaan galau bisa berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan! Jadi, jangan pernah remehkan perasaan galau atau kesepian yang Anda alami karena dampaknya sama sekali tidak kecil.
Apabila Anda merasa sedih berkepanjangan, carilah orang yang bisa Anda ajak berbagi keluh kesah. Anda juga dapat mencari bantuan kepada psikolog atau psikiater.
Editor: Midkhal
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar