SULSELSATU.com, GOWA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa bersama Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) kerja sama mencanangkan desa inklusif di Kabupaten Gowa.
Kerja sama ditandai dengan pendandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Ganjar Pranowo di Kampung Rewako, Desa Je’netallasa, Kecamatan Pallangga, Sabtu, (7/5/2022).
Bupati Adnan menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai bahwa dengan adanya kerja sama desa inklusif ini akan membantu pemerintah daerah untuk memajukan desa-desa yang ada di Kabupaten Gowa.
Baca Juga : Terpilih Jadi Ketua ORDA Sulsel, Adnan Bangun Kekompakan dan Kebersamaan Bersama Anggota
“Ini kami tentu sangat menyambut baik apa pun bentuk kerja sama yang akan memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka Pemkab Gowa akan selalu siap dan hadir melakukan kerja sama dengan Kagama,” ujar Adnan.
Apalagi kata Adnan, untuk memajukan daerah khususnya desa dibutuhkan kerja sama dari semua pihak termasuk Kagama. Yang dibutuhkan adalah kerja sama kekompakan dan seluruh pihak yang ada untuk bisa bersama-sama memajukan desa dan menyejahterakan masyarakatnya.
Lanjut Adnan, dirinya menjelaskan dengan adanya kerja sama ini, ke depan Kagama akan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap desa-desa yang ditunjuk sebagai desa inklusif. Sehingga apa yang menjadi potensi desa tersebut bisa dimaksimalkan seperti pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Baca Juga : Pimpin Orari Sulsel Secara Aklamasi, Adnan Disebut Ketua Orda Termuda di Indonesia
“Sehingga semua permasalahan-permasalahan yang ada bisa teratasi dan diselesaikan. Salah satunya yang menjadi PR kita bersama adalah bagaimana meningkatkan SDM kepala desa, karena kita tahu bahwa kemampuan kepala desa itu berbeda-beda sehingga BUMDesnya lebih bagus,” lanjut Adnan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Ganjar Pranowo mengatakan, desa inklusif ini yaitu bagaimana dalam setiap pembagunan desa semua ikut terlibat. Misalnya dalam kegiatan musyawarah semua harus ikut berpartisi mengeluarkan aspirasi dan berpendapat.
“Musyawarah di sebuah desa dibutuhkan partisipasi. Itulah inklusifitas yang akan kita bangun,” ucapnya.
Baca Juga : Adnan Harap Prajurit Divif 3 Kostrad Tanamkan Karakter Tiga Pahlawan Nasional Asal Gowa
Gubernur Jawa Tengah ini berharap desa inklusif yang dilaunching di Kabupaten Gowa bisa berjalan dengan baik. Dirinya juga menyambut baik launching desa inklusif di Kabupaten Gowa ini karena dihadiri oleh seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Mudah-mudahan Desa Inklusif yang ada disini membawa praktik-praktik baik dan ini baru pertama kita ketemu di Desa Inklusif yang OPD, Kadesnya kumpul. Saya titip teman-teman Kagama, dampingi terus. Kita berharap Desa Inklusif ini mulai dari Gowa untuk seluruh Indonesia,” harapnya.
Komentar