SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Nangroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tengku Malik Mahmud Al-Haytar dan Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri (Pon Yaya) beserta rombongan untuk pertama kalinya datang dan berkujung ke Wisma Kalla hari ini Rabu, 22 Juni 2022.
Kunjungan tersebut diterima dan disambut dengan sangat hangat oleh Direksi dan Manajemen KALLA yang dipimpin oleh President Director KALLA, Solihin Jusuf Kalla serta CEO dan COO unit bisnis KALLA.
Kunjungan berlangsung secara hangat dan kekeluargaan khas Bugis Makassar dengan bosara dan kudapan khas Makassar yang menemani sepanjang kunjungan, serta makanan khas Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga : Mal Ratu Indah Raih Penghargaan Tertinggi sebagai Gedung Hemat Energi di ASEAN Energy Awards 2024
Kegiatan dimulai dengan Sambutan oleh President Director KALLA, Solihin Jusuf Kalla yang menyambut seluruh rombongan yang hadir di kota Makassar. Solihin Jusuf Kalla menjelaskan profil Kalla dan kedekatan beliau dengan Pemerintah Daerah Isitimewa Aceh.
“Alhamdulillah saat ini Kalla merupakan perusahaan keluarga yang telah berusia ke 70 tahun dan saat ini dipegang oleh generasi ketiga dari Alm. Hadji Kalla dan Hj. Athirah. Sejatinya hubungan kami dan Aceh sangat erat dan sebelumnya kami pernah berkontribusi membangun runway bandara Aceh saat pertama kali dibuka untuk jemaah haji dan melalui Bpk. Jusuf Kalla dan Bpk. Prof. Hamid Awaluddin, Ph.D berkontribusi pada proses perdamaian Aceh,” sambutnya.
Prof Hamid Awalauddin, Ph.D sebagai salah satu penasehat perusahaan mengungkapkan bahwa hubungan kedekatan dengan Aceh bersifat sangat historis dan emosional, tidak terlepas pada proses perdamaian saja.
Baca Juga : Program Mitra Kalla Beton Inovasi Perkuat Penjualan Langsung ke Pelanggan
“Perkembangan Islam di wilayah Sulsel dibawa oleh Alim Ulama dari wilayah Aceh, yaitu Datuk ri Tiro serta dalam sejarah kerajaan Aceh, terdapat 2 raja yang berasal dari suku Bugis. Belum lagi ketika kita membahas hubungan kedekatan secara perniagaan. Oleh karena itu pertemuan ini kami harapkan semakin mendekatkan Bugis-Makassar dan Aceh khususnya pada sektor Niaga dan Investasi,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Nangroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tengku Malik Mahmud Al-Haytar sangat bergembira dengan sambutan hangat KALLA dan menyambut baik peluang kerjasama kedepan.
“Hubungan saya secara pribadi sangat erat, termasuk kerabat dekat saya yang salah satunya berasal Bone dan bersuku Bugis. Sejak dahulu kala, Aceh memiliki potensi yang sangat besar dari Sumber Daya Alam. Selat Malaka menjadi jalur tersibuk di Dunia pada masanya,” tuturnya.
Baca Juga : Baru Diluncurkan, Serenity Garden Bukit Baruga Sudah Terjual 40 Unit
Lebih jauh, ia menjelaskan, perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah serta Asia Selatan hingga ke Asia Timur pasti melalui Selat Malaka. Namun, tidak bisa dipungkiri masa penjajahan Belanda sampai Gerakan Aceh Merdeka dan Bencana Tsunami telah membuat seluruh potensi tersebut terhambat dan perkembangan ekonomi Aceh memiliki banyak challenge.
Sejalan dengan Wali Nangroe Aceh, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri (Pon Yaya) juga sangat mengapresiasi pertemuan ini. “Terima kasih kami ucapkan kepada Solihin Jusuf Kalla dan Manajemen KALLA yang telah menerima kami dengan hangat. Ini pertama kalinya saya berkunjung di kota Makassar dan saya bisa merasakan kue tradisional khas Makassar,” jelasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari KALLA berupa miniature Kapal Phinisi yang menjadi simbol kejayaan dan perniagaan suku Bugis Makassar dengan berbagai wilayah lainnya termasuk Aceh.
Baca Juga : Kalla Translog Hadirkan Layanan Logistik Ramah Lingkungan bagi Tamu HFL MSP-IAF 2024
Penyerahan cinderamata ini menjadi simbol persahabatan dan kedekatan erat yang telah terjalin antara Kalla dan Pemerintahan Aceh. Tidak hanya itu, setiap rombongan dari Wali Nangroe Aceh mendapatkan bingkisan oleh-oleh khas Makassar seperti Kopi khas Tana Toraja dan Markisa khas Makassar sebagai bentuk keramah-tamahan Kalla sebagai tuan rumah pada pertemuan kali ini.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar