Logo Sulselsatu

Asal-usul Perayaan Imlek, Petasan hingga Angpao yang Jadi Ciri Khas

Hendra
Hendra

Senin, 23 Januari 2023 17:59

Ilustrasi. (Foto: Int)
Ilustrasi. (Foto: Int)

SULSELSATU.com, MAKASSARTahun Baru Imlek atau Tahun Baru Cina biasanya jatuh sekitar tanggal 21 Januari hingga 20 Februari.

Perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung hingga bulan purnama berikutnya.

Hari raya ini terkadang disebut Tahun Baru Imlek karena tanggal perayaannya mengikuti fase bulan.

Baca Juga : 10 Aktivitas yang Bikin Kamu Beruntung di Tahun Baru Imlek, Pastinya Bikin Makin Seru!

Sejak pertengahan 1990-an, orang-orang di Tiongkok telah diberi cuti tujuh hari berturut-turut selama Tahun Baru Imlek.

Minggu relaksasi ini telah ditetapkan sebagai Festival Musim Semi, istilah yang terkadang digunakan untuk menyebut Tahun Baru Imlek pada umumnya.

Asal-usul Imlek

Mengutip Britanica, asal-usul Tahun Baru Imlek penuh dengan legenda. Salah satu legenda mengatakan bahwa ribuan tahun yang lalu monster bernama Nian (“Tahun”) akan menyerang penduduk desa setiap awal tahun baru.

Baca Juga : Parade Barongsai Ramaikan MaRI dan NIPAH PARK Sambut Tahun Baru Imlek 2025

Monster itu takut akan suara keras, cahaya terang, dan warna merah, jadi benda-benda itu digunakan untuk mengusir monster itu.

Itulah sebabnya Imlek identik dengan warga merah terang.

Perayaan untuk mengantar tahun lama dan mendatangkan keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru, oleh karena itu, sering kali meliputi petasan, kembang api, serta pakaian dan dekorasi berwarna merah.

Baca Juga : Penembakan Brutal di California Tewaskan 10 Orang, Tersangka Lalu Bunuh Diri

Orang-orang muda diberi uang dalam amplop merah berwarna-warni, atau angpao.

Selain itu, Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk berpesta dan mengunjungi anggota keluarga.

Banyak tradisi musim menghormati kerabat yang telah meninggal.

Baca Juga : Antusiasme Warga Tionghoa Sembahnyang Tanpa Pembatasan di Klenteng Xian Ma

Di antara tradisi Tahun Baru Imlek lainnya adalah membersihkan rumah secara menyeluruh untuk menyingkirkan penghuni dari nasib buruk yang masih ada.

Beberapa orang menyiapkan dan menikmati makanan khusus pada hari-hari tertentu selama perayaan.

Acara terakhir yang diadakan selama Tahun Baru Imlek disebut Festival Lentera, di mana orang menggantung lentera yang bersinar di kuil atau membawanya selama parade malam hari.

Baca Juga : Gusdur Dobrak Nelangsa Umat Konghucu, Kisah Imlek Tak Lagi Senyap

Karena naga adalah simbol keberuntungan Tiongkok, tarian naga menyoroti perayaan festival di banyak daerah.

Prosesi ini melibatkan naga panjang berwarna-warni yang dibawa melalui jalan-jalan oleh banyak penari.

Imlek di Indonesia

Perayaan Imlek oleh warga Tionghoa di Indonesia pernah berada dalam masa-masa sulit. Selama Orde Baru berkuasa, Imlek tak boleh dirayakan dengan meriah.

Umat Konghucu hanya bisa merayakan Imlek di rumah dan khusus dalam keluarga dan kalangan tertentu saja.

Jatuhnya Orde Baru menandakan sejarah baru perayaan Imlek di Tanah Air. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengizinkan Imlek digelar secara terbuka.

Di awal masa pemerintahannya, komunitas Tionghoa mendatanginya dan meminta izin untuk menggelar perayaan Imlek secara terbuka.

Dalam masa baktinya yang singkat, Gus Dur juga turut berjasa dalam menempatkan Konghucu sebagai salah satu agama resmi negara selain Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha.

Gus Dur mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967, yang menginstruksikan etnis Tionghoa merayakan festival keagamaan atau adat istiadat secara tertutup di lingkungan keluarga.

Gus Dur kemudian menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina, seperti dikutip dari kanal NU Online.

(*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Sulsel06 Mei 2025 14:55
PT Bayer Indonesia Seed Corn Segera Launching Varietas DeKalb Terbaru
SULSELSATU.com, TAKALAR – PT Bayer Indonesia Seed Corn menggelar tanam perdana benih Jagung Hibrida DeKalb dengan varietas baru di Dusun Bontoa,...
News06 Mei 2025 14:09
LAZ Hadji Kalla Kembali Salurkan Bantuan Sound System Bagi Masjid dan Pesantren
Lembaga Amil Zakit (LAZ) Hadji Kalla kembali menghadirkan program bantuan sound system gratis untuk masjid dan pesantren....
Sulsel06 Mei 2025 13:03
Tasming Hamid Studi Tiru ke Kota Madiun, Fokus Pengembangan Kota Berbasis Budaya dan Potensi Lokal
SULSELSATU.com, MADIUN – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, bersama Wakil Wali Kota Hermanto, Ketua TP PKK Arfiah Tasming Hamid, serta jajaran p...
Makassar06 Mei 2025 11:26
Wali Kota Makassar Dorong Kolaborasi Penyelenggaraan F8, Pemkot Siap Beri Dukungan
SULSELSATU.com MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dan pihak swasta...