Logo Sulselsatu

Pertanian Ramah Lingkungan, Langkah PT Vale Indonesia Wujudkan Kemandiran Masyarakat di Area Pemberdayaan

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Kamis, 13 Juli 2023 17:25

Program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan PT Vale yang membina masyarakat area pemberdayaan (Foto: Istimewa)
Program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan PT Vale yang membina masyarakat area pemberdayaan (Foto: Istimewa)

SULSELSATU.comPT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pasca tambang melalui program Perkebunan, Peternakan, Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB) di area pemberdayaannya.

Area pemberdayaan PT Vale meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda dan Towuti.

Program pertanian organik merupakan inisiatif dari PT Vale untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas, serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Sektor pertanian juga dipilih berdasarkan kondisi daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan nafkah dari bidang ini.

Baca Juga : Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum

Pertanian organik terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan di sisi lain menghemat ongkos selama tanam hingga panen.

Program ini merupakan inisiatif dari PT Vale Indonesia untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas hasil dari para petani dan peternak di sekitar daerah operasionalnya di dalam wilayah pemberdayaan. Sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat jika pertambangan bukan lagi menjadi sumber penghasilan daerah mereka.

Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2015, dan hingga saat ini telah membina kurang lebih 44 kelompok masyarakat. Terdiri dari kelompok tani, kelompok Wanita tani, kelompok peternak, kelompok disabilitas dan 10 kelompok masyarakat lokal yang berada di sekitar wilayah pemberdayaan PT Vale.

Baca Juga : Hadapi Ketidakpastian, PT Vale Catat Hasil Positif Triwulan Pertama 2025

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dirilis oleh PT Vale Indonesia pada Mei 2023, kesepuluh kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa.

Selanjutnya, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.

Beragam dukungan telah dilakukan pada kelompok-kelompok masyarakat tersebut, seperti budidaya sayuran organik, penyediaan sarana dan prasarana perikanan air tawar dan peternakan kambing dan sapi, mengembangkan peternakan ayam petelur, serta mendukung proses produksi kompos.

Baca Juga : Opini: Deforestasi, Degradasi Tanah, Dan Krisis Iklim: Salah Industri Saja atau Petani juga Punya Andil?

CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy mengatakan, Vale secara global memiliki tiga prioritas dalam seluruh keputusan bisnis kami, yakni 3P yang merupakan singkatan dari People, Planet, dan Profit. PT Vale Indonesia sendiri mengejawantahkan prinsip People dalam 3P tersebut, salah satunya dengan hadirnya Program P3SRLB ini.

“Kami melihat adanya peningkatan hasil total dari seluruh program pemberdayaan masyarakat lokal yang kami jalankan,” jelas Febry.

Tak hanya itu, Febriany Eddy mengaku kerap terenyuh saat bertemu langsung dengan para petani di area pemberdayaan.

Baca Juga : Cerita Petani Merica dari Loeha Raya, Membangun Harapan Ruang Hidup dan Masa Depan yang Inklusif

“Salah satu kesan mendalam saya dapat saat berdiskusi dengan petani di Morowali beberapa waktu lalu. Saya terharu karena ketekunan petani dalam mengikuti program P3SRLB dari kami, serta keteguhan mereka untuk mendukung kami dan industri pertambangan melalui cara mereka, yakni menyiapkan pangan yang sehat, produktif, dan sustainable,” katanya.

Febriany Eddy menambahkan, PT Vale berupaya menjaga komitmennya dalam mewujudkan tiga aspek keberlanjutan yang dikenal dengan ESG (Environment, Social, Governance). Program P3SRLB termasuk komitmen sosial, yang turut menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan.

“Salah satu nilai Vale adalah menghargai bumi dan masyarakat. Oleh karenanya, PT Vale menaruh investasi yang serius di area-area pemberdayaan, termasuk melalui pelatihan dan pendampingan pertanian organik ini. Selain itu, kami tak hanya memberi bantuan, tetapi juga berjalan bersama, kita dorong kemandirian dan menjemput kesejahteraan,” tuturnya.

Baca Juga : PT Vale IGP Tanam Harapan Lewat Reklamasi Dari Morowali untuk Bumi

Melalui metode SRI Organik, PT Vale juga mengajarkan kepada petani cara menggunakan pupuk organik. Dengan optimalisasi pupuk organik, para petani dapat memanfaatkan bahan yang murah, bebas zat kimia, dan bersifat alami.

Selain tidak membutuhkan biaya, pemanfaatan pupuk organik juga menjaga unsur hara pada tanah pertanian. Dengan demikian, metode ini membawa untung, tak hanya bagi petani dan konsumen yang menikmati produk ini, tetapi juga bagi kelestarian bumi.

Keuntungan yang dirasakan petani berkontribusi pada pertambahan luas lahan yang dikelola, serta jumlah petani yang ikut serta.

Petani binaan PT Vale di Desa Ululere Morowali, Rudi merasakan sendiri berkah yang dibawa padi organik. Rudi mengungkapkan, hasil panennya mengalami peningkatan dibanding saat masih menerapkan pertanian konvensional.

Saat ditemui pada panen musim ketiganya Minggu (7/5/2023) lalu, sawah Rudi menghasilkan beras sebesar 1.4 ton, atau meningkat sekitar 500 kilogram dibanding sebelumnya.

“Sistem pertanian yang diperkenalkan oleh tim PT Vale Indonesia memaksimalkan pendapatan kami petani-petani di area pemberdayaan. Selain itu, program tersebut berguna dalam jangka panjang karena sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Program P3SRLB ini juga menyasar peternak lokal dari latar belakang disabilitas.

Sulaiman sebagai salah satu penerima manfaat program PT Vale Indonesia mengatakan, awalnya masih asing dengan konsep peternakan berkelanjutan yang ditawarkan PT Vale Indonesia, namun akhirnya sangat terbantu.

“Kami sangat terbantu dengan adanya tenaga pendamping budidaya peternakan organik yang sudah ditugaskan PT Vale Indonesia bersamaan dengan pemberian kandang dan anakan ayam,” katanya.

Pada program tersebut, PT Vale Indonesia memfasilitasi para peternak dengan kandang ayam dan menyalurkan 500 anakan bibit ayam kampung.

Sebagai informasi sepanjang 2022, PT Vale telah menggelontorkan total IDR 92,526,892,500 untuk PPM terintegrasi, di Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Morowali. Dari seluruh dana tersebut, sebanyak IDR 15,606,843,000 dialokasikan untuk membiayai program pendapatan sektor ril, dan IDR 7,575,931,000 untuk kemandirian ekonomi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Sulsel08 Mei 2025 22:08
Lama Tak Terdengar Kabarnya, Ini Kesibukan Indira Yusuf Ismail Sekarang
SULSELSATU.com, GOWA – Sosok Indira Yusuf Ismail mungkin tak lagi menghiasi berbagai forum resmi pemerintahan sejak tak lagi menjabat sebagai Ke...
Video08 Mei 2025 21:26
VIDEO: Mobil Truk Terbalik di Tol Pettarani Makassar
SULSELSATU.com, Makassar — Sebuah insiden kecelakaan terjadi di tol Layang Pettarani siang ini, Rabu (08/05). Mobil berwarna putih tersebut kehilang...
Bisnis08 Mei 2025 19:20
Hadirkan Transportasi Terlengkap, Cahaya Bone Tambah Armada Baru
Menanggapi peningkatan kebutuhan transportasi, Cahaya Bone memperkuat layanannya dengan penambahan enam unit armada baru. ...
Video08 Mei 2025 18:30
VIDEO: Sindikat Joki UTBK Unhas Terbongkar, Mahasiswa Kedokteran Terancam Drop Out
SULSELSATU.com – Satreskrim Polrestabes Makassar berhasil mengungkap sindikat joki UTBK-SNBPT Universitas Hasanuddin (Unhas). Polisi menangkap enam ...