SULSELSATU.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur digital melalui ekosistem Internet Exchange (IX).
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) dan joint venture dari BDx Data Centers (BDx), Indosat, dan Lintasarta, BDx Indonesia di Pacific Telecommunications Council (PTC) 2024, di Honolulu, Hawaii, AS, pada Minggu (21/1/2024).
Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh CEO NeutraDC Andreuw Th A F, dan CEO BDx Mayank Srivastava dan disaksikan oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, dan President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha.
Baca Juga : Siap Digelar, Digiland 2025 Telkom Dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
Turut hadir dalam acara penandatanganan tersebut Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir, Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono, Gautam Bhandari selaku Managing Partner and Chief Investment Officer of I Squared Capital, dan Sujit Panda selaku Chief Operating Officer (COO) of BDx.
CEO NeutraDC Andreuw Th A F menyatakan, NeutraDC sangat senang dapat menjalin kolaborasi yang kuat bersama BDx Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur digital Indonesia.
Sebagai penyedia terdepan dalam neutral ecosystem terbesar yang mencakup AI, CDN, konektivitas, dan layanan cloud, NeutraDC telah siap terhadap katalisasi demokratisasi akses internet di seluruh Indonesia dengan populasi yang besar.
Baca Juga : Kuartal Pertama 2025, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp36,6 Triliun
“Langkah berani ini bisa membuka peluang tanpa batas bagi ekonomi digital Indonesia, yang membawa perubahan dalam lanskap digital regional,” kata Andreuw.
Mayank Srivastava selaku CEO BDx menyatakan, dengan perluasan portofolio, BDx Indonesia kini menjadi penyedia pusat data carrier-neutral terbesar di Indonesia.
“Kolaborasi ini merupakan langkah besar menuju penciptaan Infrastruktur Digital Mesh yang paling terhubung untuk Indonesia, sebuah visi yang didukung oleh BDx Indonesia dan Neutra DC,” jelas Mayank.
Baca Juga : Selama 4 Tahun, Telkom Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025
Melalui kemitraan strategis, kedua pemain besar telekomunikasi sepakat untuk memberdayakan bisnis pusat data masing-masing, yaitu NeutraDC merupakan entitas pusat data dari Telkom Indonesia dan BDx Indonesia adalah mitra bisnis pusat data Indosat.
Saat ini, gelombang transformasi digital berjalan secara masif dan permintaan yang terus meningkat terhadap pusat data di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, telah menciptakan peluang kolaborasi yang strategis.
Ekspansi pesat dalam sektor e-commerce dan adopsi teknologi pada proses bisnis turut memberikan dorongan besar terhadap kebutuhan akan infrastruktur pusat data yang andal.
Baca Juga : Hari Bumi 2025, Telkom Integrasikan Sumber Energi Terbarukan ke Dalam Infrastruktur dan Operasional
Kolaborasi ini akan meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kolokasi. Dengan ekosistem IX yang terkoneksi, para pengguna dipastikan dapat merasakan fleksibilitas menggunakan berbagai layanan lewat arsitektur keamanan satu pintu.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, semua pihak telah mengidentifikasi titik-titik fokus kunci ekosistem IX, berfokus pada lokasi carrier-neutral yang memenuhi standar tier 3 dan tersebar di kota-kota utama di Indonesia.
NeutraDC dan BDx Indonesia akan menjadi mengelola beberapa IX independen, bersama-sama menyediakan bantuan dan dukungan teknis untuk menciptakan interkoneksi ekosistem IX yang tangguh, meningkatkan ketahanan infrastruktur internet dan menciptakan kerangka kerja internet nasional yang lebih efisien.
Baca Juga : Catat Kinerja Positif 2024, Pendapatan Konsolidasi Telkom Mencapai Rp150 Triliun
Telkom melalui NeutraDC telah memainkan peran kunci dalam mendukung transformasi ini. Saat ini NeutraDC memiliki pusat data hyperscale di Cikarang dan Batam. Tidak hanya berskala hyperscale, NeutraDC juga memiliki pusat data enterprise yang tersebar di beberapa titik di seluruh Indonesia.
Sementara BDx Indonesia, memiliki fasilitas di seluruh pulau besar, mengoperasikan portofolio pusat data enterprise dan hyperscale di Jakarta dan Jawa Barat, mengembangkan hyperscale campus khusus di Suryacipta, Jakarta Timur, bersama dengan pengembangan greenfield yang mendukung beban kerja Artificial Intelligence (AI).
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menegaskan, dengan semakin kuatnya kehadiran Telkom Indonesia di Asia Pasifik, akan berdampak baik terhadap kualitas layanan internet secara signifikan. Sehingga, dapat mempercepat akses informasi yang berdampak positif terhadap masyarakat secara luas.
Hal ini juga menekankan komitmen TelkomGroup dalam memberikan layanan tanpa batas kepada pelanggan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di regional.
“Melalui kolaborasi strategis dan memanfaatkan seluruh layanan yang dimiliki, membuat kami memiliki tolak-ukur kualitas layanan. Melalui keahlian NeutraDC dan BDx Indonesia, kami yakin dapat menciptakan solusi akses informasi yang inovatif dan efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang dinamis dalam menghadapi ekonomi digital regional,” ujar Ririek.
Selanjutnya, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, tujuan besar dari Indosat Ooredoo Hutchison adalah untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia. Kolaborasi yang disepakati melalui BDx Indonesia ini akan membantu memperkuat infrastruktur jaringan internet Indonesia secara signifikan dan mempercepat pemerataan digitalisasi dalam negeri.
“Dengan semangat gotong royong, kerja sama ini menunjukkan komitmen Indosat untuk membuka potensi ekonomi digital Indonesia demi kesejahteraan masyarakat luas,” kata Vikram.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, Vikram menegaskan bahwa baik Telkom maupun Indosat tidak hanya menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan infrastruktur digital, mendorong inovasi, mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat konektivitas yang lebih efisien, namun lebih lanjut keduanya semakin memperkuat posisi Indonesia menjadi pemain pusat data tingkat global dan menjadi data center hub Asia Tenggara.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar