SULSELSATU.com,JENEPONTO – Memasuki musim tanam kedua untuk komoditi Jagung dan Padi, Penjabat Bupati Jeneponto, Junaedi B mengundang para distributor Pupuk ke Rumah Jabatan Bupati (Rujab), Minggu malam (21/04/2024). Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk subsidi.
Para distributor pupuk di Jeneponto yang diundang ke rujab yakni Budiarto Deja dari CV Turatea Agro Perkasa, Saharuddin Lara dari Puskud Wilayah Jeneponto dan Amrina Rachmi Warham mewakili KPI. Dalam pertemuan tersebut juga hadir perwakilan dari PT Pupuk Indonesia Saiful Ahmad.
“Saya sangat berterima kasih ini karena untuk pertama kali kami distributor diundang oleh Bupati untuk membahas kuota dan distribusi pupuk, mudah-mudahan hal seperti ini senantiasa dapat dilaksanakan agar kita bisa bersama-sama memikirkan solusi yang akan ditempuh dalam penyelesaian masalah pupuk, yang setiap tahun dialami oleh para petani” jelas Rina perwakilan dari distributor KPI.
Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati Jeneponto Junaedi B meminta agar persoalan klasik ketersediaan pupuk subsidi segera dicarikan solusi oleh pemerintah bersama distributor serta pihak terkait lainnya.
“Saya tidak ingin petani dan distributor berfikir sendiri menyelesaikan masalah ini, makanya kami mengundang untuk kita bicarakan, apa sebenarnya akar masalah dari pupuk ini. Pemerintah harus selalu hadir bersama petani, karena petanilah yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini, selain itu jika petani bisa meningkatkan produktivitas maka yang dapat penghargaan adalah kadis pertanian bersama Bupati, bukan petani” Tegas edi.
Setelah mendapatkan penjelasan dari 3 distributor terkait fenomena penurunan kuota alokasi pupuk di Jeneponto, Pj Bupati Jeneponto berjanji akan menyampaikan laporan ini ke Kementrian Pertanian terkait minimnya kuota yang dialokasikan di Kabupaten Jeneponto.
Selain itu, Junaedi juga menghimbau kepada seluruh petani khususnya yang memiliki luas lahan diatas rata-rata petani secara umum, agar tidak menggunakan pupuk subsidi, karena pupuk subsidi tersebut dimaksudkan untuk para petani kecil.
“Saya ingin agar petani yang sudah mampu membeli pupuk non subsidi, janganmi pake yang subsidi supaya petani kecil bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah, terkait alokasi subsidi negara” Harap Junaedi.
Penulis Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar