SULSELSATU.com, GOWA – Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dihadirkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat. Kemudahan ini menjadi alasan masyarakat memutuskan mengambil KUR di BRI.
Hal tersebut dirasakan ibu rumah tangga (IRT) di Dusun Passallangngang Desa Katangka, Kabupaten Gowa, Sulsel. Satriani memutuskan mengambil KUR di BRI sebesar Rp20 juta untuk membuka toko sembako karena ada pilihan metode pembayaran yang ditawarkan.
“KUR BRI kasih pilihan pembayaran yang bisa dilakukan setiap musim panen. Musimnya setiap 6 bulan sekali untuk bisa bayar. Jadi kami bisa tunggu hasil panen dulu baru bayar,” kata Satriani kepada Sulselsatu.com, Minggu (28/4/2024).
Baca Juga : Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi
Ia menilai, pilihan pembayaran ini memudahkan dirinya yang juga seorang petani. Bisa buka usaha untuk sehari-hari sambil menunggu hasil panen.
Satriani menjelaskan, keputusan mengambil KUR BRI membuka toko sembako juga karena melihat potensi pembeli. Pembelinya ini beragam, dari yang tua hingga yang muda. Apalagi dekat dengan sekolah dan masjid.
“Pembelinya banyak dari anak-anak karena dekat sekolah dan masjid. Di masjid, anak-anak yang ikut Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) sering juga berbelanja, jadinya ramai,” jelasnya.
Baca Juga : Didukung BRI, Liga Kompas U-14 2024/2025 Jadi Ajang Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Indonesia
Toko sembako milik Satriani jika sedang ramai bisa mengantogi pendapatan hingga Rp200 ribu per hari. Jika dalam sebulan, hitungan kasarnya ia bisa mendapatkan pendapatan sampai Rp2 juta.
Tidak seperti lainnya, Satriani menilai hanya BRI yang memberikan metode pembayaran per musim panen. Dirinya merasa sangat terbantu, dan tidak terbebani harus membayar setiap bulan.
“Ramai anak beli karena jarak sekolah dan masjid yang jadi lokasi TPA dekat. Mereka sering singgah saat pulang,” kata Sutriani.
Baca Juga : Dorong Perputaran Ekonomi Grassroot, BRI Salurkan Kredit di Segmen Mikro Sebesar Rp632,22 Triliun
Regional CEO BRI Makassar Hendra Winata menjelaskan, BRI Regional Office (RO) Makassar menargetkan penyaluran KUR pada tahun ini mencapai Rp17,157 triliun.
“Untuk Sulsel, BRI RO Makassar menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp12,818 triliun,” jelasnya.
Hendra Winata menjelaskan, ada tiga jenis KUR yang disalurkan BRI. Pertama itu, KUR Mikro dengan alokasi Rp10 juta hingga Rp100 juta.
Baca Juga : Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan
Lalu ada KUR Super Mikro sampai Rp10 juta. Dan, yang paling besar yaitu KUR Kecil kepada pelaku usaha produktif dengan nilai sebesar Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Penyaluran KUR BRI awal 2024 ini menjadi yang tertinggi di Sulsel. Nominal KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp1,90 triliun hingga posisi Februari 2024.
Hendra Winata menjelaskan, masyarakat yang ingin mengambil KUR bisa datang ke AgenBRILink. BRI tahun ini optimis akan mampu menyalurkan KUR sesuai target karena program AgenBRILink.
Baca Juga : Dukung IPPA Fest 2025, BRI Kuatkan Peran Pemberdayaan Warga Binaan
“Penyaluran KUR optimis akan bisa disalurkan juga dibantu dari program AgenBRILink. AgenBRILink ini sudah bisa menyalurkan KUR super mikro hingga Rp10 juta,” jelas Hendra Winata.
Mekanisme penyaluran kredit BRI dapat dilakukan secara individu. Tahapannya dimulai dengan pengajuan dengan melengkapi berkas e-KTP, KK, izin usaha, serta rekomendasi izin lain yang diperlukan.
Kepala Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulsel Supendi mengatakan, KUR yang berhasil disalurkan BRI mencapai Rp1,90 triliun dengan jumlah debitur mencapai 36.673.
“BRI mencapai posisi pertama penyaluran KUR di Sulsel dari tujuh bank yang tercatat. Total penyauran KUR dari tujuh bank ini sebesar Rp2,36 triliun,” kata Supendi saat rilis kinerja APBN Anging Mammiri beberapa waktu lalu.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar