SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendominasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel selama triwulan pertama 2024.
Selama periode Januari hingga Maret 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp3,39 triliun kepada 65.603 debitur. Secara total, penyaluran KUR di Sulsel sebesar Rp4,15 triliun.
Penyaluran KUR tersebar diberikan kepada sektor usaha Perdagangan Besar dan Eceran
sebesar Rp1,599 triliun, diikuti sektor usaha Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar Rp1,58 triliun.
Baca Juga : Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi
Kemudian, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya sebesar Rp373,69 miliar, Industri Pengolahan Rp203,68 Miliar, Perikanan sebesar Rp169,86 miliar, dan sektor Lainnya mencapai Rp212,51 miliar.
“Total penyaluran KUR yang sebesar Rp4,15 triliun, dinikmati oleh sebanyak 75.180 debitur. Posisi pertama penyaluran KUR dari BRI, kemudian Bank Mandiri, dan BNI,” kata Kepala Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulsel Supendi saat rilis kinerja APBN Anging Mammiri, Senin (29/4/2024).
BRI RO Makassar selama 2024 menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp17,157 triliun. Khusus di Sulsel, BRI Makassar menargetkan Rp12,818 triliun KUR yang disalurkan sepanjang 2024 ini.
Baca Juga : Didukung BRI, Liga Kompas U-14 2024/2025 Jadi Ajang Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Terbesar di Indonesia
Regional CEO BRI Makassar Hendra Winata menjelaskan, BRI Makassar cukup optimis akan mampu menyalurkan KUR sesuai target. Optimisme tersebut tidak terlepas dengan program pendukung yang dihadirkan, salah satunya kehadiran AgenBRILink.
“KUR BRI tahun ini tetap memprioritaskan KUR Mikro dengan alokasi Rp10 juta hingga Rp100 juta. Kemudian KUR Super Mikro sampai Rp10 juta, serta KUR Kecil kepada pelaku usaha produktif sebesar Rp100 juta hingga Rp500 juta,” jelas Hendra Winata.
Hendra menjelaskan, AgenBRILink ini sudah bisa menyalurkan KUR mikro dengan alokasi sebesar Rp10 juta. Memudahkan masyarakat mendapatkan KUR tanpa harus di kantor cabang BRI.
Baca Juga : Dorong Perputaran Ekonomi Grassroot, BRI Salurkan Kredit di Segmen Mikro Sebesar Rp632,22 Triliun
Salah satu debitur yang menikmati KUR BRI adalah Satriani. Ibu rumah tanggah yang membuka usaha toko sembako di Dusun Passallangngang Desa Katangka tempat ia tinggal. Berjarak 2,7 kilometer dari jalan raya.
Satriani mengambil KUR Rp20 juta di BRI. Ia menilai, proses pengambilan KUR di BRI memberikan banyak kemudahan kepada debitur.
“BRI bagusnya karena ada pilihan pembayaran per musim. Artinya, pembayarannya itu bisa dilakukan setelah musim panen. Jadi kami bisa menunggu hasil panen agar bisa bayar cicilannya,” jelas Satriani.
Baca Juga : Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan
Satriani bercerita, toko sembako yang ia buka itu menambah pemasukan saat masa-masa menunggu hasil panen.
BRI kata Satriani memberikan pilihan pembayaran yang mudah bagi masyarakat. Kemudahan ini kata dia tidak didapatkan dari perbankan lainnya.
“Bagusnya BRI karena kasi pilihan pembayaran per musim. Jadinya lebih ringan karena setiap 6 bulan baru bayar. Lebih ringan,” ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar