SULSELSATU.com, JENEPONTO – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang terus bergerak cepat, masih ada kisah-kisah sunyi yang menyayat hati. Salah satunya datang dari Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Di sana, seorang ibu tua, Mamak Bintang (70), telah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya merawat dua anaknya yang lumpuh total—seorang diri, tanpa keluhan, tanpa pamrih.
Kisah memilukan ini mengundang perhatian Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, yang secara khusus mengunjungi rumah sederhana Mamak Bintang pada Sabtu (26/04/2025). Rumah itu berdiri sederhana, namun menyimpan keteguhan hati seorang ibu yang luar biasa.
Mamak Bintang merawat dua anaknya, Yati (45) dan Rusli (40), yang sejak kecil mengalami kelumpuhan. Tak ada kursi roda, tak ada ranjang khusus. Hanya tikar lusuh dan pelukan seorang ibu yang tak pernah lelah. Suaminya telah lama meninggal, meninggalkan beban hidup yang begitu berat di pundaknya. Namun, Mamak Bintang memilih bertahan—menjadi buruh tani demi sesuap nasi untuk ketiganya.
“Ini sungguh menyentuh hati kami. Ibu Mamak Bintang adalah simbol cinta dan pengorbanan yang tak ternilai. Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tapi juga membawa rasa hormat,” ujar AKBP Widi Setiawan dengan mata yang turut berkaca-kaca.
Di hadapan Kapolres dan rombongan, Mamak Bintang mengungkapkan isi hatinya dengan lirih. “Saya cuma bisa pasrah, Nak. Tiap hari saya mohon sama Allah kasih saya kesehatan. Mereka tidak bisa apa-apa, cuma saya yang urus. Selama saya masih bisa jalan, saya akan jaga mereka,” ucapnya sambil menggenggam tangan salah satu anaknya yang terbaring lemah.
Kunjungan ini bukan hanya tentang memberi bantuan, tapi menjadi pengingat bahwa di pelosok negeri masih banyak sosok-sosok pahlawan dalam senyap. Mamak Bintang adalah satu di antara mereka—perempuan tua yang tetap berdiri, walau dunia seakan meninggalkannya.
Kapolres Jeneponto berharap agar kepedulian terhadap sesama tidak berhenti sampai di sini. Ia mengajak masyarakat dan pemerintah setempat untuk turut ambil bagian dalam membantu kehidupan Mamak Bintang dan keluarga.
“Semoga kisah ini mengetuk hati kita semua untuk saling peduli. Karena kadang, yang mereka butuhkan bukan hanya bantuan, tapi juga pengakuan bahwa mereka tidak sendiri,” tutup AKBP Widi Setiawan.
Penulis Dedi Jentak
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar