SULSELSATU.com, SINJAI – Kabar mengenai tidak adanya anggaran untuk fogging di Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, ditampik oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinas Kesehatan Sinjai, Akhriani saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Jumat (13/3/2020).
Akhriani menjelaskan bahwa untuk bahan fogging (Insektisida) tersedia, demikian pula anggaran untuk pembelian bahan bakar solar dan bensin yang digunakan sebagai bahan campuran untuk fogging.
“Yang tidak tersedia adalah biaya upah penyemprot. Tapi kami gantikan dengan biaya transport penyemprot, jadi mata anggarannya yang beda, dari anggaran upah menjadi anggaran transport,” ungkapnya.
Baca Juga : Hamka Gani Ajak Warga Kampala Bersatu Majukan Desa
Sedangkan terkait informasi yang dihimpun bahwa alat fogging milik Dinas Kesehatan lagi rusak, juga di tampik oleh Akhriani selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinas Kesehatan Sinjai.
“Oh tidak rusak ji, cuman karena jarang di pakai jadi harus di panasi terlebih dulu kalau mau di pakai,” terangnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari salah satu warga Jalan Nenas yang meminta namanya diinisialkan mengatakan bahwa anaknya juga sekarang ini sedang di rawat di RSUD Sinjai, karena menderita penyakit DBD.
Baca Juga : Jelang Akhir Tahun, Kepala Daerah di Sulsel Kebut Vaksinasi
“Istri saya sudah komunikasi dengan keluarganya yang ada di RSUD agar melalukan fogging di sekitar rumah, tetapi katanya pihak dinas kesehatan untuk tahun ini tidak ada anggaran untuk itu. Dan hanya memberikan abate untuk pembunuh jentik nyamuk,” ungkap AI.
Penulis: Andi Irfan Arjuna
Editor: Asrul
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar