SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Terpilih, Danny Pomanto menjelaskan tujuan pokok dan fungsi pembentukan tim transisi di masa kepemimpinannya.
Menurut Danny, tim transisi bertugas untuk mendalami visi-misi terlebih dahulu. Lalu mengukur kedalaman program strategis, untuk dicocokkan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Misalnya, soal revolusi pendidikan semua orang harus sekolah. Itu dicari tahu, berapa SKPD yang harus terlibat di situ, leadingnya siapa? Kapasitas organisasi apa yang bisa menjalankan ini barang,” jelasnya.
Baca Juga : Selamat Bekerja Tim Transisi Danny-Fatma
“Jadi ada 24 pekerjaan besar, yang harus dipersiapkan sebelum pelantikan, jadi hampir dipastikan, bahwa mereka memang tidak membutuhkan Pj,” lanjutnya.
Kemudian setelah Danny dilantik, tim transisi ini akan kembali mempersiapkan kabinet definitif. Pada fase ini lah, kata Danny, timnya akan mengevaluasi semua kebijakan Pj sebelumnya, mulai dari Prof Iqbal Suaib, hingga Prof Rudy Djamaluddin.
“Maka pada fase ini, tim transisi mengevaluasi semua kebijakan Pj, mulai dari Iqbal, dengan Pak Rudy ini dievaluasi, apa yang dilanjutkan, apa yang dihapus, seperti yang beliau (Rudy) sampaikan, hapus saja di (APBD) perubahan,” katanya.
“Tetapi tidak sesederhana itu, karena kita selalu bergerak dengan konsep, tidak dengan bahasa Makassar, yaitu kajili-jili, itu tidak ada. Saya tidak mau melanjutkan kajilijili itu. Harus butuh akademik, ada alasannya dan ada expertnya,” sambungnya.
Fase ketiga, ungkap Danny, setelah kabinet berjalan, tim transisi akan memonitoring seluruh konsep program yang berjalan. “Fase ketiga setelah kabinet berjalan, dia monitoring seluruh perjalanan dan ini pertahun, jadi bisa diganti, bisa tetap, tergantung nanti bagaimana evaluasinya,” tutupnya. (*)
Penulis: RESTI SETIAWATI
Editor: ANDI
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar