Logo Sulselsatu

Kapolda Papua Ungkap Cara KKB Bertahan dan Menyerang

Asrul
Asrul

Minggu, 14 Februari 2021 11:49

14 Peti Jenazah Korban KKB Papua Tiba di Lanud Hasanuddin. (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)
14 Peti Jenazah Korban KKB Papua Tiba di Lanud Hasanuddin. (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)

SULSELSATU.com – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus bermunculan dan beraksi secara sporadis, khususnya di Kabupaten Intan Jaya. Mereka bahkan berani menantang TNI/Polri untuk perang terbuka di wilayah tersebut.

Hal itu, menurut Kepala Polda Papua Irjen Paulus Waterpauw karena secara geografis berada di dataran tinggi. Bentuknya memipih dan banyak jurang terjal sehingga sangat sulit bagi TNI dan Polri melakukan operasi.

“Bagi mereka (KKB) di sana sangat menguntungkan, kondisi tersebut,” papar Paulus seperti diberitakan detikcom, Minggu (14/2/2021).

Baca Juga : Rayakan Semangat Kemerdekaan, Bank Mandiri Dorong Peningkatan Kesehatan di Jayapura

Sejauh ini aparat keamanan kesulitan menangkapnya juga karena mereka hidup membaur dengan warga lokal. Di pihak lain, warga umumnya dalam perasaan terintimidasi sehingga tak berani melapor. Aparat juga kerap kesulitan mendeteksi karena tak semua paham bahasa yang digunakan.

“Harus dipahami ya, di Papua itu ada hampir 250 bahasa. Mereka tak perlu sandi khusus, masing-masing bicara saja menggunakan bahasa ibu kita pasti tidak paham,” ujar Paulus Waterpauw.

Jenderal Bintang Dua kelahiran Fak-fak, 25 Oktober 1963, itu mensinyalir eksistensi KKB ada yang pernah memanfaatkan untuk kepentingan politik.

Baca Juga : Egianus Kogoya Bantai Anak Kepala Kampung karena Tak Diberi Bahan Makanan

Mereka diminta menyerang salah satu peserta pemilihan kepala daerah, misalnya. Juga untuk melampiaskan kekecewaan bila ada pihak yang tak mendapatkan proyek.

“Indikasi-indikasi semacam itu terasa tapi butuh pembuktian di lapangan yang tidak mudah,” kata Paulus Waterpauw.

Di Intang Jaya ada banyak KKB di bawah pimpinan orang-orang tertentu yang umumnya pengangguran. Paulus antara lain menyebut Undius Kogoya, Anton Tabuni, Rufinus Tigau, dan Sabinus Waker.

Baca Juga : Bukan Operasi Militer, Pembebasan Pilot Susi Air Gunakan Cara Persuasif

“Mereka adalah free man, tak punya pekerjaan. Lalu merekrut sesama anak muda pengangguran, bila tak mau ikut orang tua mereka diancam dibunuh,” kata Paulus.

Khusus Undius Kogoya, saat ini menjadi Kepala operasi KKB di Intan Jaya. Dia merupakan kakak dari Tandi Kogoya, pelaku penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana, dekat Kota Timika pada 20 Maret 2020.

Tandi tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire. Kematian Tandi, menurut Paulus, membuat Undius menaruh dendam sehingga membuat berbagai aksi kekerasan di Intan Jaya.

Baca Juga : VIDEO: Banjir Bandang di Kawasan PT Freeport Indonesia

Selain bicara soal aksi-aksi kekerasan oleh KKB dan peta kekuatan mereka, Paulus Waterpauw sempat menyinggung pentingnya penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Politik03 November 2024 12:03
Rilis Survei Pilwalkot Makassar Terbaru, Mulia di Puncak, Sehati Salip Inimi
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Lembaga survei Insert Institute merilis hasil survei untuk Pemilhan Wali Kota Makassar 27 November mendatang. Pengamb...
Politik03 November 2024 11:02
Kampanye dr Ulfah MHG di Soreang, Warga: Program dr Ulfah-MHG Bikin Kami Lebih Optimis
SULSELSATU.com, BARRU – Meskipun diterpa isu fitnah, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, dokter Ulfah-MHG, tetap semangat dan s...
Politik02 November 2024 22:17
Kampanye di Mamajang, Appi-Aliyah Gaungkan Lima Program Unggulan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham, semakin gencar ...
Video02 November 2024 20:02
VIDEO: Tanah Bergerak di Mamuju Tengah, Alat Berat Tertimbun dan Akses Jalan Terputus
SULSELSATU.com – Fenomenwa tanah bergerak atau likuifaksi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Dalam video memperlihatkan satu unit alat berat tert...