SULSELSATU.com, MAKASSAR – Setelah membuka proses pembelajaran tatap muka bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar. Sekolah Dasar (SD) juga akan segera dibuka. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi Sekolah Dasar (SD) di Makassar dibukan setelah angkat pandemi terus turun. Selain itu tak ditemukan kasus COVID-19 di SMP.
PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah mengatakan pihaknya siap melakukan antigen bagi seluruh siswa SD di Makassar. Antigen sebagai hal yang wajib sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka.
“Sangat siap, siap pokoknya berapapun dibutuhkan untuk tes antigen kami siap dan ada, kita dukung upaya Diknas jika ingin PTM asalkan sesuai prokes,” katanya Ida sapaan akrabnya juga akan melakukan screening COVID-19 mengunakan alat genose.
Alat ini digunakan sebagai evaluasi setiap bulan bagi siswa di Makassar. “Kita evaluasi setiap bulan, screening dengan genose kita pakai bagi siswa yang lebih dulu tatap muka, jadi dilakukan di SMP,” tegasnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan mengataan akan buka pada Senin 4 November 2021 secara terbatas dan berkelompok, setelah tak ditemukan kasus baru di SMP. “Sekolah dasar akan dikelompokkan per kecamatan dengan prokes ketat COVID-19,” kata PLT Kadis Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, dikonfirmasi, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga : Makassar Terapkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berbasis Ulang Tahun
Ada 345 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Makassar yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka. Testing dengan pemeriksaan antigen bagi ribuan siswa tetap dilakukan, sebelum pembelajaran dimulai.
“Jumlah anak setiap hari mulai Kamis, Jumat sampai Sabtu itu sekitar 7.840 siswa SD, kita antigen semua dengan prokes ketat,” jelasnya.
“Total SD Negeri di Makassar itu 314 sekolah dengan jumlah siswa 104.960 anak didik sementara untuk SD swasta ada 142 sekolah dengan siswa 29.825 siswa,” tambah dia.
Namun, menurut Nilma peran orang tua untuk memberi izin anaknya melakukan tatap muka sangat dibutuhkan. Pasalnya siswa SD di Makassar belum mendapat jatah vaksin. “Persetujuan orang tua penting, kita komunikasi ke wali kelas intens, jangan sampai ortu (orang tua) menolak antigen, semoga tidak ada, karena mereka tak di vaksin SD, SD tidak divaksin,” terangnya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar