SULSELSATU.com, JAKARTA – Insyaallah. Kalimat ini tak asing di telinga, pun tak jarang kita jumpai dalam sebuah tulisan maupun pesan dalam aktivitas sehari-hari.
Penulisan kalimat Insyaallah atau Inshaallah acap kali kita temui. Lalu mana yang benar, Insyaallah atau Inshaallah?
Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang, Gus Ach Dhofir Zuhry menjelaskan, bahwa dalam kaidah Bahasa Indonesia, penulisan yang tepat adalah Insyaallah, bukan Inshaallah.
“Pakai ‘H’ atau pakai ‘Y’ ? Dalam Bahasa Indonesia pakai ‘Y’ (Insya), kalau pakai ‘H’ (Insha) jadi inso (إنصا) nanti,” kata Gus Dhofir dikutip dari NU Online.
Dhofir mengatakan, huruf ‘sy’ atau ‘sh’ ini erat kaitannya dengan transliterasi atau alih aksara huruf Arab ke Latin.
Menurutnya, perbedaan ejaan tersebut tidak perlu diperdebatkan karena transliterasi ini cukup dinamis dan mengalami perubahan atau penyederhanaan.
“Tapi sekarang transliterasi itu bergeser. Sekarang (transliterasi huruf) ص itu S titik di bawah (Ṣ),” ujarnya.
Kedua ejaan tersebut bisa dianggap benar dan tepat selama huruf “sy” atau “sh” itu merujuk pada huruf ش yang ada dalam kalimat اِنْ شاَءَ اللّٰه.
“Ejaan ‘sy’ ini ejaan Bahasa Indonesia, kalau ‘sh’ itu ejaan luar (Bahasa Inggris),” ungkapnya.
Perintah mengucapkan Insyaallah
Kalimat Insyaallah merupakan perintah Allah yang ada dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat al-Kahfi ayat 23-24:
“Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.”
Secara literal Insyaallah berarti “jika Allah menghendaki”. Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar