Logo Sulselsatu

Melihat Masa Depan Lahan Bekas Tambang PT Vale di Taman Kehati Sawerigading Wallacea

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Minggu, 10 Desember 2023 00:29

Salah satu pengunjung yang berfoto di depan Taman Kehati PT Vale. Foto: Sri Wahyu Diastuti/Sulselsatu.com
Salah satu pengunjung yang berfoto di depan Taman Kehati PT Vale. Foto: Sri Wahyu Diastuti/Sulselsatu.com

Taman Kehati menjadi replika dari bentuk komitmen PT Vale menjaga keanekaragaman hayati yang akan dilakukan pada lahan pascatambang. Taman Kehati menjadi sarana wisata di alam, taman rekreasi dan wisata ilmu pengetahuan yang mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem keanekaragaman hayati.

SULSELSATU.com, LUWU TIMUR – Melintasi jalan utama di site Sorowako area operasional PT Vale Indonesia di Luwu Timur, Sulsel, masyarakat akan bisa menjumpai Taman Kehati Sawerigading Wallace.

Taman Kehati adalah taman yang dihadirkan PT Vale dan baru diresmikan pada 30 Maret 2023 lalu oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga : Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum

Taman yang memiliki luas hingga 75 hektar itu punya nama Kehati atau keanekaragaman hayati. Sawerigading yaitu cucu dari Batara Guru, sang penguasa Bumi menurut epos La Galigo. Lalu, Wallacea adalah garis yang mengindikasikan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Tentu PT Vale membuat taman ini dengan berbagai maksud yang ingin dicapai. Untuk menjadi sarana wisata di alam, taman rekreasi sekaligus wisata ilmu pengetahuan bagi siapapun yang datang ke sana.

Di sana, pengunjung akan menemui berbagai jenis pohon endemik dan lokal. Pajangan alat berat yang pernah digunakan PT Vale namun telah pensiun, penangkaran rusa, hingga area persemaian (nursery).

Baca Juga : Hadapi Ketidakpastian, PT Vale Catat Hasil Positif Triwulan Pertama 2025

Menariknya, Taman Kehati itu adalah lahan bekas tambang pertama PT Vale pada tahun 1969 menuju 1970 silam. Pasti tidak akan menyangka, jika melihat lebih jauh ke dalam, sekilas seperti hutan biasa, namun itu adalah lahan bekas tambang yang dihijaukan kembali oleh PT Vale.

Dalam perjalanannya, taman ini sudah menjadi bukti komitmen PT Vale untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang. Hasilnya bisa dinikmati saat ini.

Taman seluas 75 hektar punya banyak jenis pohon. Namun, dari sekian banyak pohon itu, ada 74 pohon lokal dan endemik yang dibudidayakan PT Vale. Niatnya mulia, agar tidak punah dan menghilang.

Baca Juga : Opini: Deforestasi, Degradasi Tanah, Dan Krisis Iklim: Salah Industri Saja atau Petani juga Punya Andil?

“Iya, lahan reklamasi pertama antara tahun 1969 hingga 1970,” kata Reclamation Engineer Vale Indonesia Erlin Harry saat menerima peserta media visit PT Vale di Blok Sorowako, Luwu Timur pada 27 Juli 2023 lalu.

Dari total luas 75 hektar, 15 hektar sudah dimanfaatkan. 60 hektar sisanya masih dalam pengembangan. Dalam area seluas 15 hektar itu, PT Vale menggambarkan target masa depan hijau untuk setiap lahan bekas tambangnya.

“Sejumlah area bekas tambang, akan ditanami juga berbagai jenis pohon seperti sebelum ditambang, berbagai makanan untuk berbagai hewan. Agar hewan akan datang sendiri. Menghadirkan kembali ekosistemnya. Seperti ini yang kami lakukan di Taman Kehati ini,” tutur Erlin.

Baca Juga : Cerita Petani Merica dari Loeha Raya, Membangun Harapan Ruang Hidup dan Masa Depan yang Inklusif

Taman Kehati Sawerigading Wallacea Diresmikan Presiden Joko Widodo
Taman Kehati Sawerigading Wallacea PT Vale diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kunjungannya pada 30 Maret 2023 lalu, sekaligus untuk melihat area operasional perusahaan nikel berusia 55 tahun itu.

Dalam sejarahnya, Presiden Jokowi adalah residen kedua yang berkunjung ke PT Vale di Luwu Timur setelah Presiden Soeharto pada tahun 1977 silam.

“Tadi cek bagaimana PT Vale Indonesia menyiapkan bibit untuk merehabilitasi, mereklamasi lahan bekas tambang. Sangat bagus. Saya segera perintahkan kepada seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru yang dilakukan PT Vale,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga : PT Vale IGP Tanam Harapan Lewat Reklamasi Dari Morowali untuk Bumi

Setelah diresmikan Presiden Jokowi, Taman Kehati dibuka untuk umum. Masyarakat sudah bisa menikmati berbagai fasilitasnya sejak 29 Juli 2023.

Di sana, pengunjung tidak hanya akan melihat pohon rimbun nan sejuk, tapi ada banyak fasilitas yang akan menggambarkan secara singkat bagaimana cara PT Vale menjaga ekosistem lingkungan. Bahkan, cara menghijaukan kembali lahan bekas tambang.

Menatap bagian depan Taman Kehati Wallacea, pandangan akan disambut oleh showcase area. Showcase area memiliki fungsi rute edukasi jarak pendek bagi pengunjung.

Showcase area di Taman Kehati memiliki luas 1,5 hektar. Di dalamnya, terdapat 6 batuan yang dipamer. Produk dari limbah pengolahan nikel yang dilakukan PT Vale.

“Batuan yang dipamer ini dari slag hasil pengolahan nikel PT Vale. Bahan dasarnya dari mineral nikel,” ujar Erlin.

Melangkah lebih jauh, menapati jalan setapak beton, pengunjung di Taman Kehati akan mendapati penangkaran rusa yang dikembangkan PT Vale. Fasilitas penangkaran Rusa PT Vale merupakan hasil kerja sama dengan balai besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulselbar.

Sebanyak 28 ekor rusa dirawat dan dikembangkan dalam lahan seluas 2 hektar di Taman Kehati PT Vale. Dan, 10 ekor telah dilepasliarkan dan disebar ke tempat penangkaran lainnya oleh BKSDA.

Petugas memberi makan rusa di penangkarang rusa PT Vale di Taman Kehati. Foto: Sri Wahyu Diastuti/Sulselsatu.com

Bergeser ke arah selatan Taman Kehati, ada lahan seluas 2 hektar yang mulai dikembangkan sebagai habitat buatan penangkaran kupu-kupu endemik. Salah satunya kupu-kupu endemik Cytosia Myrina. Langkah pertama yang dilakukan PT Vale adalah menanam sejumlah pohon yang menjadi makanan kupu-kupu.

“Kami tanam makanannya. Dengan begitu, kupu-kupunya akan datang sendiri. Biasanya kupu-kupu akan hadir jika dalam suatu lahan terdapat makanannya. Inilah yang saat ini kembangkan selain penangkaran rusa,” kata Erlin.

Erlin menjelaskan, pembangunan taman kupu-kupu diharapkan dapat meningkatkan populasi dan menambah jenis kupu-kupu yang ada di Taman Kehati.

Di tepi jalan setapak yang akan membawa pengunjung melihat seisi Taman Kehati, berjejer rapi bunga Pangoda. Bunga ini sengaja dihadirkan, menjadi pemantik bagi kupu-kupu.

Salah satu jenis kupu-kupu yang hinggap menikmati manisnya nektar dari bunga Pagoda ini adalah Demolion Papilio.

Kupu-kupu demolion Papilio yang telah berhasil singgap di bunga Pagoda yang ada di Taman Kehati. Foto: Sri Wahyu Diastuti/Sulselsatu.com

Dalam kawasan Taman Kehati juga, disiapkan fasilitas Wooden House untuk kegiatan terkait lingkungan hidup. Seperti namanya, fasilitas ini berbentuk rumah kayu. Fasilitas tempat pertemuan ini dapat dimanfaatkan oleh sekolah, lembaga, pengunjung maupun tamu perusahaan.

Fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai dojo. Sesuai istilah dari Jepang, yaitu area yang dapat digunakan sebagai sarana pelatihan hingga ke tempat kompetisi.

Fasilitas Taman Kehati yang disiapkan PT Vale tidak hanya sebatas itu. PT Vale membuka lahan seluas 5 hektar sebagai arboretum. Yaitu rumah budidaya 74 pohon endemik.

Team Leader Revegetation PT Vale Indonesia Harun Tandioga menambahkan, PT Vale menyiapkan lahan khusus sebagai arboretum taman lokal dan endemik.

“Ada 74 jenis tanaman endemik yang dibudidayakan. Dari yang langka hingga pohon yang paling mahal. Pohon langka seperti eboni, dengen, kaloju, kumea, dan pohon kayu besi, dan mata kucing. Lalu ada Gaharu yang paling mahal,” jelas Harun.

Budidaya pohon endemik ini diambil dari hutan yang akan ditambang. Harun menjelaskan, pohon endemik yang diambil ini untuk dibudidayakan. Targetnya, pohon endemik tidak punah akibat proses penambangan.

Begitulah bagaimana PT Vale membuktikan komitmennya. Komitmen menghadirkan kembali ekosistem hutan seperti sedia kala sebelum proses penambangan.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel
Halaman

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif11 Mei 2025 19:05
Fazzio Modifest 2025 Bakal Berlangsung di TSM Makassar 28 Mei Mendatang
PT Suracojaya Abadimotor (SJAM), main diler sepeda motor Yamaha untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) kembali menyelenggarakan Fazzio ...
Sulsel11 Mei 2025 18:58
Bupati Husniah Kunjungi Masyarkat Miskin Ekstrem, Tinjau Proses Pembangunan Bedah Rumah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berkomitmen dalam mewujudkan Gowa yang semakin sejahtera....
Ekonomi11 Mei 2025 18:11
Kredit Produktif Masih Dominasi Penyaluran Kredit di Sulsel Posisi Maret 2025
Kredit produktif masih penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan pertama 2025. Porsinya mencapai 57 persen dengan total Rp89,39 triliun selama year-on...
Ekonomi11 Mei 2025 17:31
Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Tangguh Ini Dirikan Kelompok Wanita Tani di Kaki Gunung Ciremai
SULSELSATU.com, KUNINGAN – Dari sebuah desa kecil di kaki Gunung Ciremai, terselip sebuah cerita yang bertumpu pada perjuangan tiada lelah. Hayanah,...