SULSELSATU.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap.
Hasto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Harun Masiku, yang hingga kini masih buron. Selain itu, ia juga diduga kuat terlibat dalam upaya menghalangi jalannya penyidikan kasus tersebut, yang semakin memperumit posisinya dalam pusaran skandal ini.
Setelah menjalani pemeriksaan selama sekitar delapan jam, Hasto keluar dari gedung KPK pada pukul 18.09 WIB, mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK dan tangan diborgol. Momen ini menjadi sorotan tajam media dan publik, mengingat peran strategis Hasto sebagai salah satu tokoh kunci di partai berkuasa.
Dalam keterangannya kepada awak media, Hasto mengungkapkan bahwa dirinya dicecar 62 pertanyaan oleh penyidik KPK. “Ada 62 pertanyaan yang saya jawab, dari penyidik KPK juga sangat ramah, sangat kooperatif. 62 pertanyaan itu berkaitan dengan persoalan-persoalan yang sudah inkracht. Sehingga tidak ada hal yang baru dalam pertanyaan-pertanyaan tersebut, bahkan banyak juga yang mengulang,” ujar Hasto.
Menanggapi penahanannya, Hasto menyatakan akan bersikap kooperatif dalam proses hukum yang dihadapinya. “Kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan, terima kasih. Hari ini saya telah kooperatif memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara Republik Indonesia, mengikuti proses pemeriksaan sebagai tersangka,” ucapnya sebelum memasuki mobil tahanan.
Namun, ia juga secara terbuka menantang KPK untuk bersikap adil dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus korupsi.
Ia mendesak lembaga antirasuah tersebut agar berani memeriksa keluarga Presiden Joko Widodo jika ada indikasi keterlibatan mereka dalam praktik korupsi.
“Saya menerima proses hukum ini, tetapi saya juga meminta KPK untuk benar-benar independen dan tidak hanya menargetkan pihak tertentu. Jika ada dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk keluarga Presiden, mereka juga harus diperiksa demi keadilan,” ujar Hasto kepada awak media sebelum memasuki mobil tahanan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar