SULSELSATU.com, MAKASSAR – Selama tiga tahun terakhir, Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia konsisten menghadirkan pengalaman wisuda yang baru.
Tidak main-main, kali ini dalam Wisuda Sarjana ke XXII dan Pascasarjana ke XV mengusung tema animasi ‘One Piece’.
Belum lagi konsep panggung bak kapal pinisi dan visual monitor, menampilkan para jajaran kampus berkostum ala bajak laut. Selain itu, sorotan lampu yang bergerak bak konser musik, turut menambah kesan megah dan memukau pada wisuda kali ini.
Baca Juga : Bertajuk Superhero, Nobel Indonesia Kukuhkan 327 Wisudawan
Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr Badaruddin, menyebut bahwa total kali ini berjumlah 306 orang yang terdiri dari dua Fakultas, yakni Fakultas Teknologi dan Bisnis dan Fakultas Pascasarjana.
“Saya sangat berbangga hati karena wisuda kali ini sangat istimewa karena ada tiga prodi yang mewisuda alumni Sistem dan Teknologi Informasi dengan gelar S.Kom, lalu Magister Manajemen dan Kewirausahaan (M.Bns), dan Keuangan Publik (M.E),” tuturnya di Hotel Claro, Makassar, Kamis (15/5/2025).
Selain itu, Badar melanjutkan Tema Wisuda yang diangkat hari ini adalah One Piece. Bagi peserta, kata dia mungkin rasanya masih awam.
Baca Juga : ITB Nobel Indonesia Kukuhkan 231 Wisudawan
“One Piece adalah harta karun legendaris yang menjadi impian utama Luffy dan krunya. One Piece bukan hanya sebuah harta karun semata, namun One Piece adalah simbol dari petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup,” katanya.
Dalam konteks perguruan tinggi, pendidikan lanjut Badar adalah perjalanan tiap individu masing-masing untuk menemukan One Piece sendiri.
“Proses belajar adalah lautan yang luas dan penuhtantangan, di mana Bapak/Ibu harus berlayar melewati badai danrintangan,” katanya.
Baca Juga : Nobel Indonesia Teken MoU Bersama ITB Asia Malang
“Setiap ujian, tugas, dan proyek yang Bapak/Ibu hadapi adalah bagian dari perjalanan ini, yang membentuk karakter dankemampuan Bapak/Ibu,” sambungnya.
Selain itu kata dia, Luffy dan krunya tidak bisa mencapai tujuan mereka sendirian. Mereka bergantung pada kekuatan, keterampilan, dandukungan satu sama lain.
“Di ITB ini, Bapak/Ibu telah belajar untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan. Ini adalah modal berharga untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya setelah wisuda,” urainya.
Baca Juga : Rektor ITB Nobel Indonesia Jamin Alumninya Siap Pakai
Hari ini, saat wisudawan telah menerima gelar dan melangkah ke tahap baru dalam hidup, Seperti Luffy yang terus berlayar mencari One Piece, wisudawan juga harus terus mengejar impian, beradaptasi dengan perubahan, dan tidak takut untuk mengambil risiko.
“Setiap langkah kecil membawa Bapak/Ibu lebih dekat kepada tujuan besar yang Bapak/Ibu inginkan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa hartakarun terbesar bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapijuga tentang pertumbuhan pribadi, hubungan yang dibangun, dankontribusi yang dapat Bapak/Ibu berikan kepada masyarakat,” tukasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar