SULSELSATU.com, JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan enam paket stimulus ekonomi mulai bulan depan, sebagai langkah untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5 persen.
Stimulus yang akan digelontorkan ini mencakup beragam sektor, mulai dari transportasi hingga bantuan sosial, dan menyasar jutaan masyarakat, terutama dari kelompok berpenghasilan rendah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan langkah ini diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2025, yang sebelumnya tercatat hanya tumbuh 4,87 persen.
Baca Juga : Pemerintah Siapkan Rp15,3 Triliun untuk Bantuan Listrik Corona
“Stimulus ini dirancang untuk meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya melalui penguatan konsumsi rumah tangga. Momentum ini sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (25/5/2025).
Berikut adalah enam stimulus yang akan digulirkan mulai 5 Juni 2025, meski masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah:
1. Diskon Transportasi Umum
Pemerintah akan memberikan potongan harga untuk moda transportasi darat, laut, dan udara selama libur sekolah, yakni Juni dan Juli 2025. Diskon ini bertujuan meringankan beban biaya perjalanan masyarakat.
2. Potongan Tarif Tol
Sekitar 110 juta pengguna jalan tol diproyeksikan akan menikmati diskon tarif tol selama periode tertentu, untuk mendukung mobilitas dan aktivitas ekonomi.
3. Diskon Tarif Listrik
Diskon 50 persen untuk tarif listrik akan diberikan kepada 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA. Potongan ini berlaku sepanjang Juni hingga Juli 2025.
4. Tambahan Bansos Pangan dan Sembako
Sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat akan menerima tambahan bantuan sosial berupa kartu sembako dan bantuan pangan sebagai bagian dari program perlindungan sosial.
5. Bantuan Subsidi Upah (BSU)
BSU akan kembali digulirkan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Meskipun besarannya lebih kecil dibanding masa pandemi, bantuan ini tetap ditujukan untuk menjaga daya beli kelompok pekerja rentan.
6. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program diskon iuran JKK akan diperpanjang untuk pekerja di sektor padat karya. Insentif ini diharapkan dapat meringankan beban pengusaha dan menjaga keberlangsungan lapangan kerja.
Airlangga menegaskan bahwa keseluruhan program ini akan berjalan secara terintegrasi dan diarahkan untuk menopang konsumsi domestik sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah pun berharap, dengan implementasi enam stimulus ini, ekonomi Indonesia bisa kembali tumbuh solid di tengah tantangan global.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar