Logo Sulselsatu

LBH Jakarta Sebut Acara Televisi Soal Polisi Pencitraan

Asrul
Asrul

Senin, 05 Agustus 2019 10:56

Ilustrasi. (INT)
Ilustrasi. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Arif Maulana menyoroti acara televisi yang menayangkan aktivitas aparat kepolisian. Menurutnya, tayangan tersebut hanyalah pencitraan.

“Tayangan TV yang saat ini dihadirkan kepada masyarakat seperti 86, Buser, dan ada beberapa yang lain di televisi, kami pikir tadi hasil diskusinya adalah cenderung hanya pencitraan kepolisian, yang mana realitasnya tidak sesuai dengan fakta,” ujar Arif dalam diskusi bertajuk “Kepolisian dalam Bingkai Media” di Kantor LBH Jakarta, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Menurut dia, tayangan televisi sedianya edukatif yang menggambarkan kinerja polisi selama ini, misalnya memberi informasi kepada publik mengenai tata cara penggeledahan sesuai aturan hukum dan hak asasi manusia.

Baca Juga : Polsek Tamalate Berhasil Ringkus Pembobol Rumah Kosong

Selain itu, Arif menilai tayangan tersebut melanggar hak privasi masyarakat. Sebab, tayangan terkait polisi di televisi itu rata-rata menampilkan identitas warga yang diduga melanggar hukum.

Ia juga mengkritik adanya stigma “salah” dari polisi kepada warga yang diduga melanggar hukum dalam tayangan tersebut.

“Jadi seolah-olah mereka sudah mendapatkan stigma keliru, stigma salah, atau bahkan menjadi pelaku tindak pidana. Padahal belum tentu, karena belum ada putusan pengadilan,” ujar dia.

Baca Juga : VIDEO: Lolos Jadi Polisi, Anak Penjual Ikan Keliling di Sulsel Sujud di Kaki Ayah

Di sisi lain, Arif mengungkapkan bahwa meski citra kepolisian semakin baik, hal itu tidak sesuai dengan realita. Ketidaksesuaian tersebut terlihat dari sejumlah laporan mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan aparat terkait pelayanan publik.

“LBH dan YLBHI mencatat di tahun 2016-2019 ada 1.120 kasus yang berkaitan dengan pelanggaran HAM, kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kewenangan oleh aparat penegak hukum khususnya kepolisian,” kata dia.

Menurut Arif, hal tersebut menjadi masalah serius yang berkaitan dengan transparansi serta akuntabilitas personel kepolisian. Arif menilai, diperlukan laporan pertanggungjawaban serta mekanisme pengawasan yang lebih efektif.

Baca Juga : VIDEO: Aksi Demo Depan Kantor PLN Sulselrabar Dibubarkan Paksa oleh Polisi

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

News16 April 2024 10:34
Pelindo Jasa Maritim Sediakan Bus Bagi Pemudik Gratis Kembali Ke Makassar
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) salah satu subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyediakan bus untuk 300 pemudik gratis balik ke Makassar ...
Politik15 April 2024 23:23
Rusdi Masse Gagas NasDem Mendengar, Minta Wejangan Lintas Akademisi
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS) kembali menginisiasi sebuah gerakan baru sebagai partai politik modern, set...
Video15 April 2024 22:23
VIDEO: Khotib Sholat Ied yang Khutbah soal Kecurangan Pemilu 2024 minta Maaf
SULSELSATU.com – Khatib Salat Idul Fitri di Bantul, DIY, viral usai membawakan ceramah bernuansa politik. Usai kejadiannya viral, Khatib Untung ...
Bisnis15 April 2024 21:02
Kallafriends Hadirkan Program K-ollaborative yang Bertabur Keuntungan untuk Merchant
Bagi merchant yang bergabung dengan Kallafriends pun akan mendapat banyak benefit berupa support promosi produk yang intens secara online hingga kesem...