Logo Sulselsatu

Tiga Staf PBB Tewas Akibat Serangan Bom Mobil di Libya

Asrul
Asrul

Senin, 12 Agustus 2019 09:33

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Tiga staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dua anggota misi lain tewas pada sebuah serangan bom mobil di Kota Benghazi, Libya timur pada Sabtu (10/8/2019) waktu setempat.

Serangan itu terjadi ketika PBB menjadi perantara gencatan senjata di ibukota Tripoli. Diketahui, pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur melancarkan serangan mendadak pada April 2019, bagian dari kekacauan di Libya sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

Seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan mengungkapkan Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengutuk serangan tersebut. PBB tidak memberikan keterangan lebih rinci, dan hanya mengatakan beberapa korban adalah anggota yang bekerja di Benghazi.

“PBB tidak bermaksud untuk melakukan evakuasi dari Libya,” ujar Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Bintou Keita seperti dikutip CNNIndonesia dari Reuters.

Juru bicara LNA Ahmed Mismari mengatakan dua dari mereka yang tewas adalah penjaga dengan misi Libya AS (UNSMIL). Sebanyak 10 orang bahkan telah terluka, termasuk anak-anak.

Ledakan itu terjadi di depan pusat perbelanjaan dan bank. Setidaknya satu mobil PBB terbakar habis di tempat kejadian.

LNA belum memperluas wilayah hingga melampaui pinggiran selatan Tripoli, lokasi pemerintah yang diakui secara internasional.

Menurut pernyataan dari pasukannya di Benghazi, tak beberapa lama menjelang waktu ledakan, komandan LNA Khalifa Haftar mengumumkan penghentian operasi militer selama 48 jam selama liburan Idul Adha yang dimulai pada hari Sabtu waktu setempat.

Namun sehari sebelumnya, Pada Jumat (9/8), pemerintah di Tripoli mengatakan telah menerima proposal PBB untuk gencatan senjata selama liburan. Tidak jelas apakah pertempuran di ibukota akan benar-benar berhenti. Lebih dari 105.000 orang telah mengungsi selama bentrokan.

Pemerintah Tripoli mengungkapkan UNSMIL akan bertanggung jawab untuk memantau setiap pelanggaran. Tidak jelas bahwa UNSMIL memiliki kapasitas untuk memonitor gencatan senjata atau tidak. Pasalnya, mereka telah memindahkan sebagian besar stafnya untuk alasan keamanan.

Benghazi dan kawasan timur dikendalikan oleh LNA Haftar yang bersekutu dengan pemerintah paralel di timur yang menantang pemerintahan Tripoli.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Bisnis17 Mei 2025 14:00
Promo Spesial Mei Astra Motor Sulsel, Gratis Angsuran 5 Kali dan Diskon Angsuran Rp100 Per Bulan
Astra Motor (Asmo) Sulsel kembali menghadirkan sejumlah promo spesial bagi konsumen yang akan berlaku sepanjang Mei 2025 ini. Promo ini berlaku pada b...
Makassar17 Mei 2025 11:13
Plt Dirut PDAM Hamzah Ahmad Minta Pendampingan BPKP Sulsel
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Plt Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Hamzah Ahmad bersama pejabat Kepala Bagian menemui langsun...
Hukum16 Mei 2025 23:03
Kakanwil Kemenkum Sulsel Apresiasi Perbup Bantuan Hukum Warga Miskin Gowa
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan, Andi Basmal mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Gowa men...
Politik16 Mei 2025 23:00
Rusdi Masse Tak Hadiri Pembukaan Bimtek NasDem Sulsel, Begini Penjelasan Syaharuddin Alrif
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Fraksi DPRD Provins...