Logo Sulselsatu

Abu Sayyaf Dilaporkan Culik Lima Nelayan Indonesia di Perairan Lahad Datu

Asrul
Asrul

Minggu, 19 Januari 2020 17:21

Ilustrasi. (INT)
Ilustrasi. (INT)

JAKARTA – Kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan kembali menculik lima nelayan Indonesia di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pada Kamis (16/1/2020).

Melansir CNN Indonesia dari The Strait Times pada Minggu (19/1/2020), empat pria bersenjata berpakaian serba hitam dilaporkan menyandera lima dari delapan nelayan kapal pukat Malaysia ketika mencari ikan di dekat perbatasan laut Filipina sekitar pukul 20.00 malam waktu setempat.

Para anak buah kapal yang diculik terdiri dari sang kapten, Arsyad Dahlan (41), La Baa (32), Riswanto Hayono (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Kelima nelayan itu berasal dari Indonesia yang bekerja pada perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Malaysia.

Baca Juga : Abu Sayyaf Kembali Sandera 5 WNI, Kemlu Larang Nelayan Melaut di Perairan Malaysia

Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom), Komandan Hazani Ghazali, menuturkan bahwa pria bersenjata itu berada di kapal cepat atau speedboat saat mendekati para nelayan. Para penyandera dikabarkan langsung melarikan diri ke perairan Filipina sambil membawa lima sandera tersebut.

“Esscom telah berkomunikasi dengan pihak berwenang Filipina dan tengah melakukan operasi lanjutan di perairan tersebut,” katanya.

Kabar penculikan kelima nelayan Indonesia ini didapat Esscom dari laporan nelayan setempat pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 waktu lokal.

Baca Juga : Muhammad Farhan WNI Terakhir yang Disandera Abu Sayyaf Dibebaskan Militer Filipina

Para nelayan lokal menuturkan mereka melihat jaring ikan di lokasi penculikan tetapi tidak dapat menemukan pukat atau kru kapal di sekitar Tambisan.

Pada Jumat malam sekitar pukul 21.00, pasukan Esscom menemukan kapal pukat menuju Tambisan dan menemukan tiga kru kapal di dalamnya.

Hingga berita ini diturunkan, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, belum menjawab pertanyaan terkait kebenaran kabar penculikan kelima WNI tersebut.

Baca Juga : Militer Filipina Bebaskan Seorang WNI Tawanan Abu Sayyaf

Penyanderaan ini berlangsung hanya tiga hari setelah pemerintah RI berhasil membebaskan seorang WNI bernama Muhammad Farhan yang telah disandera Abu Sayyaf sejak September 2019.

Farhan merupakan WNI terakhir yang menjadi sandera Abu Sayyaf dan berhasil dibebaskan dengan selamat.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar20 Desember 2025 16:11
Tingkatkan Kualitas Layanan Pangan, Lima Kapal Penumpang PELNI Raih Sertifikasi HACCP
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) terus meningkatkan standar keamanan pangan di atas kapal melalui sertifikasi Hazard Analysis a...
Bisnis20 Desember 2025 14:17
Indosat Tingkatkan Kapasitas Jaringan hingga 20 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru
Komitmen ini sejalan dengan semangat Indosat ANDAL: Ada Nyata di Setiap Langkah, yang diwujudkan melalui kehadiran jaringan yang kuat dan responsif ba...
News20 Desember 2025 13:03
Peringati Hakordia 2025, SPJM Gelar Webinar Ilmiah Anti Korupsi
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment (peralatan), Port Services (Laya...
Nasional20 Desember 2025 11:52
Dukung Pemulihan di Aceh, Danantara Bersama BUMN Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama belasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT PLN (Persero) menyalurkan ban...