Logo Sulselsatu

Ini Alasan OVO Tarik Tarif Isi Ulang Rp1.000 per Transaksi

Asrul
Asrul

Selasa, 21 Januari 2020 23:55

Ilustrasi. (int)
Ilustrasi. (int)

JAKARTA – Isi ulang atau top up OVO tidak lagi gratis. Pada 2 Maret 2020 mendatang, isu ulang bakal dikenakan tarif Rp1.000 per transaksi.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menjelaskan alasan OVO memberlakukan tarif isi ulang ini mengacu pada perhitungan yang kompetitif.

“Setelah membebaskan biaya selama dua tahun lebih, mulai Maret 2020 OVO akan mengenakan biaya administrasi Rp1.000,- untuk layanan isi ulang (top up) saldo OVO melalui rekening bank. Biaya ini sangatlah kompetitif, dan merupakan bentuk komitmen OVO untuk terus mendukung sistem pembayaran digital Indonesia yang inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus tetap memastikan kualitas layanan yang terpercaya dan aman bagi pengguna,” terang Karaniya dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Detik, Selasa (21/1/2020).

Baca Juga : Grab bersama OVO Gelar Hajatan Mitra di Bugis Waterpark Adventure

Karania menjelaskan pengenaan biaya top up ini juga sebelumnya telah dilakukan oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran elektronik (e-money dan e-wallet) lain. Di sisi lain, isi ulang melalui pengemudi Grab masih gratis.

“Kami masih menggratiskan layanan top up melalui pengemudi Grab. Hal ini untuk memfasilitasi transaksi top up melalui jalur offline yang masih cukup banyak dilakukan pengguna, di mana hal ini penting untuk meningkatkan inklusi keuangan di segmen pengguna unbanked dan underbanked,” imbuh dia.

Dia menambahkan dengan biaya administrasi isi ulang senilai Rp 1.000 ini, OVO tidak mengambil keuntungan dan masih harus menyerap sejumlah komponen biaya.

Baca Juga : Mulai 2 Maret 2020 Top Up OVO Tak Lagi Gratis

Sebagaimana diketahui, dalam menghadirkan layanan top up ini, OVO bekerja sama dengan berbagai mitra seperti bank, penyelenggara switching, dan merchant di mana OVO sebagai perusahaan dikenakan biaya.

“Jadi, biaya top ini kami terapkan semata untuk mengurangi beban operasional dan infrastruktur kami. Langkah ini kami tempuh, sesuai dengan arahan regulator kepada semua penyelenggara fintech untuk mulai mewujudkan model bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Dengan demikian, OVO dan para penyelenggara e-wallet lainnya dapat terus melakukan edukasi dan mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia,” ujarnya.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Ekonomi28 April 2024 22:02
BRI RO Makassar Catat Rp66 Triliun Transaksi BRImo Selama Triwulan Pertama 2024
BRI Regional Office Makassar mencatat peningkatan transaksi BRImo selama triwulan pertama 2024. Nominal transaksinya mencapai Rp66 triliun....
Sulsel28 April 2024 21:16
25 Tahun Luwu Utara, Pj Gubernur Bahtiar Apresiasi Pencapaian Pembangunan Daerah
SULSELSATU.com, LUWU UTARA – Kabupaten Luwu Utara telah berusia 25 tahun. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) daerah yang dipimpin Bupati Indah Pu...
Berita Utama28 April 2024 20:36
Semarak Hari Jadi Jeneponto ke-161 Tahun, Ribuan Warga Hadiri Jalan Sehat
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Dalamrangka memperingati Hari jadi ke- 161 tahun, Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar acara jalan sehat dirangk...
Politik28 April 2024 20:35
Andi Seto Dapat Dukungan Lembaga Adat Kerajaan Tallo Maju Pilwali Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tokoh adat Makassar Syarifuddin Daeng Punna yang akrab disapa SaDap menjagokan kader Gerindra, Andi Seto Gadhista Asa...