Logo Sulselsatu

Akademisi Muhammadiyah Makassar Tantang BPIP Dialog RUU PIP

Asrul
Asrul

Rabu, 19 Agustus 2020 16:30

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua Garda Nusantara Sulawesi Selatan Arianto Burhan Makka, menegaskan penolakannya terhadap rancangan undang-undang (RUU) Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).

Dalam RUU PIP tercantum sejumlah pasal yang isinya berpotensi merubah dasar negara yakni Pancasila. Perubahan dasar negara diduga kuat berasal dari tokoh yang kini tengah melegalkan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut Arianto, tidak boleh ada ruang untuk PKI di Indonesia, khususnya di Sulsel. “Jika ada ormas yang berbau PKI, maka kami siap membubarkan hingga menumpasnya,” ujar Arianto Burhan Makka saat menjadi pembicara pada dialog kebangsaan yang digelar di Warkop Alira Topaz Panakkukang Makassar, Rabu (19/8/2020).

Baca Juga : Aktivis Mahasiswa di Makassar Minta Penyelenggara Pemilu Antisipasi Dini Potensi Konflik

Menurut Arianto, tidak boleh ada toleransi pada sesuatu yang berbau PKI di negeri ini.

“Perjuangan untuk menolak PKI tak boleh berhenti, sebab mereka terus mencoba melakukan penyusupan,” tegas wakil ketua KADIN Sulsel ini.

Dialog yang digelar Poros Pemuda Indonesia mengambil tema Semangat Kemerdekaan di Tengah Pro Kontra RUU PIP.

Baca Juga : BEM Fisip Unismuh Makassar Harap Penyelenggara Jadikan Mahasiswa Mitra di Pemilu 2024

Arianto menegaskan bila kalimat
ketuhanan yang maha esa sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Diakui atau tidak, dalam sejarah perebutan kemerdekaan didominasi oleh kaum ulama dan pesantren.

Sementara itu, salah satu Tokoh Agama Sulsel Dr Abdul Wahid, mengemukakan bila saat perjuangan para ulama banyak berkorban untuk membangun Indonesia hingga penetapan dasar negara.

Pancasila itu sudah final, tak boleh ada kelompok yang ingin merubah dasar negara.

Baca Juga : KAMMI Hadirkan Cipayung Plus Makassar, Bahas Pemilu 2024 Yang Berintegritas dan Berkualitas

“Yakinlah, tak ada satupun orang Islam yang ingin merubah Pancasila”jelas Abdul Wahid.

Akademisi UIN Alauddin Makassar ini juga menambahkan bahwa banyak yang perlu di diskusikan sebelum RUU ini disahkan, sebaiknya Tim Perumus terutama BPIP membuka ruang diskusi sebelum RUU ini disahkan menjadi Undang Undang.

Pengamat politik Arqam Azikin juga punya tanggapan serupa terkait RUU PIP. Menurut Arqam, PKI telah melakukan penetrasi di militer apalagi sipil.

Baca Juga : Akademisi dan Pengamat di Makassar Harap Mahasiswa Aktif Kawal Penyaluran BLT BBM

“Jadi RUU tersebut berbahaya jika bisa merubah dasar negara, Kami juga menantang para penginisiatif PIP untuk berdiskusi soal Pancasila di Makassar,” ujar akademisi Unuversitas Muhammadiyah itu.

Editor: Asrul

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

News30 April 2025 16:10
Unjuk Rasa AMARA Pong Salamba, PT Vale: Beroperasi di Area Konsesi yang Sah Secara Hukum
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menghormati hak konstitusional setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat secara damai sebagaimana dijamin oleh U...
News30 April 2025 15:25
Optimalisasi Aset, Pelindo Teken Adendum Perjanjian Kerja Sama dengan Agro Makmur Raya
Dalam upaya meningkatkan optimalisasi aset pelabuhan sekaligus mendukung pertumbuhan sektor logistik dan agribisnis di Kawasan Timur Indonesia, Pelind...
Makassar30 April 2025 14:37
Kunjungi Tiga Pulau, Wali Kota Munafri Sebut Sudah Siapkan Program Sasar Masyarakat Kepulauan
SULSELSATU.com MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham memenuhi janji politiknya dengan mem...
Makassar30 April 2025 14:34
Program Kerja 100 Hari, Munafri-Aliyah Janji Bangun Dermaga dan Hadirkan Dua Kapal Penyeberangan di Pulau
SULSELSATU.com MAKASSAR – Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika ...