Logo Sulselsatu

Penerapan GCG Antar BRI Jadi Top 3 Asean Corporate Governance Scored Card

Asrul
Asrul

Selasa, 31 Januari 2023 21:44

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com – Konsisten dan terus meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance di Tanah Air, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil meraih peringkat bergengsi dari Asean Corporate Governance Scored Card atau ACGS untuk perusahaan tercatat dengan memuncaki Top 3 Public Limited Company (PLCs) di Indonesia. Selain itu, BRI juga meraih penghargaan di kategori ASEAN Asset Class PLCs.

Terkait prestasi yang membanggakan tersebut, pada sambutannya saat menerima apresiasi ACGS 2021 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (31/01/2023).

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bentuk dari komitmen perseroan untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG. Hal ini juga tak terlepas dari peran dan kontribusi Insan BRILian atau pekerja BRI.

Baca Juga : KUR BRI Bawa Bisnis Kue Gusti dari Rumah hingga Masuk Retail Terkenal

Menurutnya, sebagai BUMN dan juga perusahaan publik yang memiliki multilevel stakeholder, BRI perlu memperkuat GCG untuk mewujudkan perusahaan yang transparan dan akuntabel.

“Dalam hal ini BRI senantiasa berusaha meningkatkan kualitas governance-nya. Adapun implementasi yang telah kami lakukan antara lain memastikan pemenuhan hak dan perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya.

BRI pun menciptakan struktur board management yang akuntabel melalui penyusunan Key Performance Indicator (KPI) yang selaras dengan kepentingan seluruh stakeholders.

Baca Juga : Intip Cerita Desa Ibru Muaro Jambi, Pemenang Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kemudian penguatan kualitas rapat dan komite di tataran top management agar lebih efektif dan terarah, serta melakukan penambahan beberapa komite di jajaran direksi, seperti komite produk dan terbaru membentuk komite Environmental, Social, and Governance (ESG).

Hasilnya tercermin pada Laporan Keuangan hingga kuartal III-2022 yang menunjukan kinerja positif. Tercatat total aset BRI Group telah mencapai Rp1.684,6 triliun dengan kredit yang mencapai Rp1.111,5 triliun. Dari total portofolio kredit tersebut, sekitar 84,2% disalurkan ke segmen UMKM yang memang menjadi concern dan merupakan bisnis inti perseroan.

Torehan kinerja itu merupakan upaya dari realisasi visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025 mendatang. Oleh sebab itu, lanjutnya, maka target penyaluran kredit kepada UMKM oleh BRI minimal 85% dari total portofolio pada 2024.

Baca Juga : BRI Group Bagi 2.768 Paket kepada Masyarakat dan Anak Yatim di Makassar

Berkat penerapan GCG yang kuat pula menurutnya masyarakat mempercayakan penyimpanan dananya di BRI yang mencapai Rp1.139,8 triliun. Dari total dana pihak ketiga tersebut, 65,4% bahkan merupakan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).

BRI pun mampu mengelola Risk Management yang baik dengan NPL terjaga 3,09% dan cadangan yang cukup memadai mencapai 278,8%. Sehingga pada periode tersebut BRI membukukan laba Rp39,3 triliun.

Dengan demikian, menurut Sunarso sejalan dengan dua visi besar BRI tersebut maka penerapan GCG menjadi salah satu cara bagi perseroan dalam menciptakan value perusahaan yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.

Baca Juga : Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI yang Dorong Perekonomian Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan

Sehingga BRI akan terus berkomitmen meningkatkan praktik GCG dan mendukung seluruh rencana dan startegi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mewujudkan pasar modal yang kuat dan sehat.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi mengatakan dalam peta jalan pasar modal Indonesia 2023-2027 penguatan tata kelola menjadi salah satu enabler yang mendukung visi dan misi pasar modal.

OJK memiliki target pengembangan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp15.000 triliun atau sekitar 70% terhadap PDB Indonesia pada 2027.

Baca Juga : Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, dari Lahan Non Produktif Kini Jadi Lahan Usaha yang Terus Berkembang

“Oleh karena itu kapasitas dan kualitas tata kelola khususnya bagi perusahaan tercatat di pasar modal diharapkan mampu memenuhi standar best practice di skala regional maupun internasional. Salah satu standar yang menjadi acuan penilaian tata kelola bagi korporasi di tingkat regional adalah ACGS,” ujar Inarno.

Dalam acara yang sama, Direktur Utama PT BEI Iman Rachman mengatakan tata kelola perusahaan yang baik, sebagaimana terlihat dari penilaian ACGS 2021 merupakan arahan top management dalam sebuah perusahaan yang membentuk kebijakan internal, disclosure informasi yang komprehensif dan mudah diakses oleh publik.

ACGS merupakan ajang internasional yang dinantikan oleh perusahaan tercatat di regional Asean. Oleh karena itu merupakan suatu kebanggaan bagi pasar modal Indonesia melihat pencapaian perusahaan pertama pada Asean Top 20 Public Listed Companya atau PLC,” ujar Iman.

Oleh karena itu pihaknya berharap perusahaan tercatat Indonesia ke depan dapat terus menjaga performance serta penerapan GCG. Juga dapat meningkatkan standar tata kelola perusahaan agar perusahaan tercatat lebih kompetitif baik di dalam maupun di luar negeri.

Sebagai informasi, ACGS merupakan gagasan yang diinisiasi Asean Capital Market Forum (ACMF). ACGS ini ditujukan untuk memberikan pesan kepada dunia bahwa praktik tata kelola perusahaan yang baik merupakan top prioritas Asean saat ini dengan penetapan standardisasi yang ketat.

ACGS pertama kali diluncurkan pada 2011 dan telah berkembang menjadi faktor pendorong untuk reformasi penerapan tata kelola perusahaan tercatat di negara-negara anggota ASEAN.

Penilaian ACGS terhadap 100 perusahaan tercatat Indonesia untuk periode 2021 pun mengalami peningkatan. Di mana skor rata-rata negara naik sebesar 9,36% dari 70,8 pada 2019 menjadi 77,4 pada 2021.

Hasil penilaian ACGS telah digunakan oleh regulator, SRO, investor, fund manager, dan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu referensi.

Saat ini negara anggota Asean yang berpartisipasi dalam penilaian ACGS selain Indonesia adalah Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Bisnis28 Maret 2024 17:39
Pengiriman Barang Lebih Cepat dan Mudah Melalui Layanan Same Day Delivery Cahaya Bone
Cahaya Bone sebagai salah satu lini bisnis Kalla Transport & Logistcs (Translog) senantiasa memberikan layanan terbaik kepada masyarakat....
Ramadan28 Maret 2024 16:22
Pegadaian Hadirkan Panggung Emas di Puncak Festival Ramadhan
PT Pegadaian memperingati hari ulang tahun PT Pegadaian yang ke-123 dan memeriahkan bulan Ramadhan 1445 H menghadirkan kegiatan Festival Ramadhan....
Bisnis28 Maret 2024 16:01
Kalla Beton Kembangkan Produk Precast, Produksi Lebih Cepat dan Bentuk Cetakan Lebih Custom
Kalla Beton terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konstruksi dari mitra atau pelanggan. Salah satu produk yang tengah dikembangkan saat ini adalah...
Aneka28 Maret 2024 13:55
Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sulsel Inisiasi Gerakan Sedekah Pohon
SULSELSATU.com, BONE – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, kembali mencetak sejarah dengan melakukan gerakan sedekah pohon untuk masya...