SULSELSATU.com, MAKASSAR – Temu Pendidik Nusantara XI yang diadakan oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kabupaten Maros sukses diselenggarakan pada hari Minggu, 9 Juni 2024. Acara ini diikuti oleh sekitar 326 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Maros.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Zainuddin, ST, M.Si pada pukul 08.00 WITA di ruang Pola Kabupaten Maros.
Dalam sambutannya, Zainuddin menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam dunia pendidikan untuk menghadapi tantangan masa depan. Temu Pendidik Nusantara XI di Maros dihadiri oleh guru, kepala sekolah, pengawas, dan berbagai pemerhati pendidikan yang mendukung kegiatan ini.
Temu Pendidik Nusantara adalah forum tahunan yang menjadi puncak dari petualangan guru belajar sepanjang tahun melalui berbagai aktivitas belajar, berkarya, dan berkarier. Pada sesi kelas berbagi, TPN XI menghadirkan para penggerak yang telah terbukti membawa perubahan di tingkat kelas, sekolah/madrasah, komunitas, dan daerah.
Tema TPN XI kali ini adalah “Memilih Tantangan, Kepemimpinan Pendidikan yang Berdaya,” yang menekankan bahwa menjadi pemimpin pendidikan bukanlah sebuah keistimewaan, melainkan sebuah tantangan yang dipilih secara sadar untuk berdampak pada ekosistem pendidikan.
Kepemimpinan ini mencakup kepemimpinan murid, guru, satuan pendidikan, pendidikan daerah, hingga pendidikan nasional. Dengan memainkan peran-peran ini dengan baik, diharapkan guru dapat membantu membentuk generasi yang terampil, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu, pengenalan dan pengembangan kompetensi guru menjadi sangat penting untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik. Temu Pendidik Nusantara XI di Kabupaten Maros menghadirkan beragam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidik di Kabupaten Maros.
Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan antara lain Talk Show Pendidikan yang menghadirkan para praktisi seperti Dias Rahmasari (Yayasan Guru Belajar), Dr. Jabbaruddin, M.Pd (Ketua Asosiasi Pengawas Indonesia), Chairul Syahab, S.Pd (Ketua IKA UNM), Manzur Dalle (KNPI), Erni Marlina (BPN KGBN), dan Anita Taurisia Putri (Ketua BPP KGBN Sulawesi Selatan), yang dipandu oleh moderator Maurensyiah.
Talk show ini berfokus pada bagaimana guru dapat menjadi pemimpin yang berdaya dalam ruang kelas serta mendapatkan motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Selain talk show pendidikan, TPN XI juga menghadirkan Kelas Pendidik yang dirancang untuk berbagi praktik baik para pendidik.
Topik yang dibahas meliputi teknik pengajaran kreatif dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pada sesi Kelas Penggerak, dibahas bagaimana mengembangkan kemampuan para pendidik sebagai agen perubahan di sekolah dan komunitas belajar, mencakup materi leadership, manajemen sekolah, dan pengembangan komunitas sekolah.
Panitia TPN KGBN Maros juga menghadirkan sesi pameran karya yang menampilkan hasil belajar murid di Kabupaten Maros. Kegiatan TPN XI ditutup dengan sesi Cerdas Cermat Guru (CCG) yang diikuti oleh 37 tim, terdiri dari guru-guru dari berbagai tingkatan, mulai dari TK hingga SMA/SMK, serta kepala sekolah.
Muhammad Takdir, Ketua KGBN Maros, dalam sambutannya mengajak para guru untuk semangat melakukan perubahan melalui kolaborasi guna memajukan pendidikan di Kabupaten Maros.
Koordinator TPN, Amiruddin, menyatakan bahwa TPN XI tahun ini dinaikkan ke Level 2 dengan harapan semangat belajar guru di Kabupaten Maros semakin meningkat melalui beragam kegiatan seperti Cerdas Cermat Guru dan Pameran Karya.
Selain itu, ada hal menarik dari TPN XI kali ini, yaitu pemberian beasiswa secara simbolis bagi siswa yang kurang mampu dari Yayasan Guru Belajar.
Temu Pendidik Nusantara XI ini merupakan bukti nyata komitmen Kabupaten Maros dalam mendukung pengembangan profesionalisme para pendidik dan peningkatan kualitas pendidikan di daerahnya. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan pendidikan di Kabupaten Maros dapat terus berkembang dan mencetak generasi masa depan yang unggul.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar