SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pegiat literasi dan toko buku di Kota Makassar menggelar deklarasi antipembajakan buku di Kopisentris, Rabu (16/10/2019).
Deklarasi ini dihadiri tiga tokoh buku di Makassar yakni Paradigma Group, Dialektika Book Shop dan Toko Buku Intuisi.
Kegiatan tersebut dihadiri dua penulis seperti Soesilo Toer dan Muhidin M Dahlan, yang juga menjadi pembicara pada diskusi di kegiatan deklarasi tersebut. Pada kesempatan tersebut, Soesilo Toer menyatakan diri mendukung gerakan anti pembajakan.Â
Dia menganggap pembajak buku seperti benalu yang hidup dari tenaga dan pikiran orang lain. “Makanya saya dukung anti pembajakan. Kalau perlu sampai mati,” ujarnya.
Sementara itu, Muhidin M Dahlan mengatakan bahwa menerbitkan buku melalui proses yang panjang. Dimulai dari penulis yang menulis naskahnya melalui proses kreatif yang panjang.Â
Kemudian menuju ke penerbit di mana naskah tersebut harus diperiksa. Jika layak diterbitkan, naskah tersebut harus melalui proses editing yang juga tak singkat sebelum naksah tersebut dicetak. Sementara, para pembajak tak melewati proses panjang itu.
“Betul harganya (buku bajakan) murah karena tidak membayar penulis, dia hadang di percetakan. Karena itu kalau itu dibiarkan merusak ekosistem penerbitan,” ujar penulis Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur itu.Â
Maka dari itu, Muhidin berharap ada suara dari Makassar dan kota lainnya untuk melawan pembajakan buku. “Setelah Yogyakarta, Makassar kedua untuk menyuarakan persoalan ini yang mengganggu ekosistem perbukuan,” ujarnya.Â
“Berharap kita mengajak seluruhnya menyuarakan ini. Ini bukan hanya persoalan penerbit an sich, tapi persoalan mendapatkan buku yang baik,” tambah Gus Muh, sapaan akrabnya.
Adapun Sulhan Yusuf selaku Owner Paradigma Group mengajak dua toko buku lainnya yang hadir dalam deklarasi tersebut untuk menjadi semacam trio, guna menjadi penyerang melawan pembajakan.Â
“Cara paling mudah untuk melawan pembajakan adalah tidak ikut memperpanjang mata rantai pembajakan (dengan ikut menjual buku bajakan). Karena pembajak ini terorganisir,” ungkap penulis buku Pesona Sari Diri ini.Â
Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya