SULSELSATU.com, MAKASSAR – Menteri Perhubungan Budhi Karya Sumadi mengaku pembangunan jalur kereta api di Sulsel molor.
Menurut dia, molornya proyek ini karena pemda belum menyelesaikan pembebasan lahan. Di sisi lain, ia tak bisa memastikan tambahan anggaran untuk proyek ini tanpa progres yang signifikan.
“Kereta api ini makanya saya datang dibantu pak kajati, memang perlambatan tentang pembebasan lahan, dan kita minta legal opini dari pak kajati, karena ini proyek strategis nasional yang harus dikawal,” kata Budhi dalam lawatannya di Makassar, Kamis (26/9/2019).
Penyelesaian jalur Tonasa (Pangkep) menuju Pelabuhan Garongkong (Barru) akan segera rampung pada Agustus 2020 mendatang. Yakni dengan optimalisasi KA logistik maupun penumpang.
“Jalur sepanjang 70-80 km dari posisi Tonasa menuju Garongkong itu bisa dibayangkan di sana sudah ada kereta logistik dan penumpang. Jadi bisa mengangkut semen dari Tonasa ke Garongkong, atau dari Garongjong mengangkut batubara ke sana,” katanya.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, telah dilakukan penyerahan persetujuan pembayaran tanah warga seluas 13.440 meter persegi untuk mendukung pembangunan jalur KA segmen 3 lintas Barru-Mandai. Setelah tahap ini selesai, Kemenhub akan segera melaksanakan tahap konstruksi.
“Setelah dilakukan proses validasi dari BPN dan review BPKP, pada hari ini diserahkan persetujuan pembayaran tanah warga seluas 13,440 m². Dengan demikian, ada jaminan dan kepastian bagi warga dalam mendukung pembangunan jalur KA di segmen 3 ini. Setelah penyelesaian pembayaran tanah warga, kita segera melaksanakan pekerjaan konstruksi,” urai Zulfikri.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar